Pages

Kamis, 15 April 2010

you teach me

ini cerpen ke 4 saya di ICL
>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Hm.. jujur saya lagi iseng aja nih.. but keep koment yah.. ^_^.. sekali-kali pengen juga nulis cerita yang rada romance di cerpen.. hahaha semoga aja suka yah... tapi maklumin aja kalau aneh karena lagi-lagi ini proyek iseng-iseng saya yang tiba-tiba pengen nulis cerpen ketika bangun tidur... okelahkalaubegitu.. enjoy!!!

You Teach Me....

Gemericik hujan pagi itu membasahi dedaunan, matahari masih belum juga menampakkan sinarnya padahal biasanya jam segini sudah terang, tapi hari ini... yah masih terlihat sendu.. seorang anak perempuan berjalan dengan payung kecilnya menyusuri sebuah jalan setapak.. senyum diwajahnya hari itu begitu cerah... sesekali dia menadahkan tangannya keluar dari lindungan payung.. memain-mainkan air hujan yang jatuh ke tangannya…yah dia suka hujan..
“ify!!!” teriak seorang anak perempuan lain memanggilnya.. anak yang di panggil itu menoleh kearah sumber suara yang berasal dari sebrang jalan.. dengan ceria dia berjalan menyebrangi jalan…
“ciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit” suara decitan itu berasal dari sebuah motor yang di rem mendadak.. pengemudinya langsung membuka helm fullfacenya..
“hai hati-hati dong kalau nyebrang!! G liat kiri-kanan lagi!!” bentak pengemudi itu..
Ify menoleh kearahnya.. tampak air muka ify yang sebenarnya cemas namun dia berusaha tersenyum..
“maaf yah...“ kata ify sambil tersenyum dan berjalan menepi.. pengemudi motor tadi tanpa sadar tersihir memandangi gerakan slowmotion ify yang perlahan menjauhinya... mata itu.... senyum itu....
******
“fy... lo g papa? Aduh maaf yah..." kata anak yang memanggilnya tadi..
“hm.. g papa kok via... gue tadi yang salah g lihat kiri-kanan lagi..“ kata ify sambil tersenyum.
“yah udah kalau gitu yuk...“ sivia mengajak ify untuk ikut dengannya. Mereka berdua memang sudah janjian untuk menuju satu tempat khusus.. tempat yang biasanya mereka datengin setiap hari...
“assalammu’alaikum adek-adek....“ sapa sivia dan ify ketika mereka sampai di tempat tujuannya.. sebuah podok reyot bekas sekolahan yang sudah lama ditinggalkan itu terlihat ramai oleh anak-anak kecil..
“wa’alaikummussalam kak ify.... kak via....“ koor anak-anak itu bareng.. sivia dan ify tersenyum.
“hm.. udah pada siap belum belajarnya?“ kata ify sambil berjalan ke depan papan tulis yang hanya berukuran 1x1 meter itu..
“udah dong kak... kita dari tadi nungguin kakak.. kirain g dateng karena hujan...“ kata seorang anak laki-laki sambil mengelap hingusnya... sivia tersenyum..
“maafin kakak yah datengnya telat.... kakak tadi lagi ada urusan sebentar di rumah...“
“oke deh.... neper main“ kata anak itu sok english.. sivia dan ify serta seluruh kelas tertawa..
“hahahaha.. ih pinter yah englishnya… oke sekarang kita ulang lagi pelajaran kemaren yah…”
Semua anak-anak mulai melafazkan beberapa kata dalam bahasa inggris yang ada di buku catatan masing-masing.. rata-rata anak-anak itu berumur 9 atau 10 tahun.. mereka adalah anak SD yang ada disekitar situ..
Pertemuan sivia dan ify dengan anak-anak itu terjadi ketika ify dan sivia sedang jalan pulang dari sebuah taman ketika hari minggu.. yah mereka berdua emang rutin banget olahraga di hari minggu..
“tak semestinya kita berhenti disini.. masih terbentang luas… jalan menuju cita.. tak akan pernah aku berhenti berharap… cepatkan ku kan berlabuh…. Meraih berjuta bingtang... mungkinkah kau bersamaku.. melangkah.. mengejar mimpi... meski..tujuh lapisan langit akan ku tembus.. meski mereka bilang sulit bagiku..mungkin... meski... berjuta jarak waktu harus kulalui.. meski mereka bilang sulit bagi ku.. mungkin...“
Seorang anak kecil berumur 10 tahun menyanyikan sebuah lagu di dekat sivia dan ofy yang sedang beristirahat sambil duduk-duduk di tepi taman.. ify dan sivia tersenyum mendengar anak laki-laki itu bernyanyi.. yah beda sekali dengan pengamen cilik lainnya yang malah menyanyikan lagu cinta anak ini justru menyanyikan lagu yang membangkitkan semangat untuk meraih mimipi.. selesai anak itu bernyanyi seperti layaknya seorang pengamen dia mengulurkan sebuah kantong bekas permen kepada sivia dan ify..
“hm... nice song...“ komentar ify kepada sivia sebenarnya..
“thank you sista..“ kata anak itu.. ify dan sivia langsung saling pandang dan menatap takjub anak laki-laki yang ada di depannya..
“you can speak English?” Tanya ify seakan ingin meyakinkan dirinya kalau dia tidak salah dengar..
“yes.. if I don’t make a mistake..” kata anak laki-laki itu sambil tersenyum..
“waw..” desis sivia..
“what’s your name?” Tanya ify lagi..
“patton… but in English petten..” anak itu tersenyum bangga..
“petten… how come u can speak English? Where is your school?”
“hm… I’m a student of SD 550.. but I can speak English because of a lady teach me 1 years ago…”
“who is she?”
“I don’t know… kak pake bahasa Indonesia aja yah ceritanya.. belum bisa kalau frase panjang..” sivia dan ify tersenyum lalu mengangguk..
“hm.. namanya bu romi.. dia datang ketempat tinggal saya kak.. dia mengajak sebagian anak-anak untuk belajar, maklum di tempat saya masih banyak anak-anak yang belum bisa sekolah… nah di kelas bu romi lah saya belajar bahasa inggris.. tapi..”
Ify san sivia menatap patton heran.. “tapi kenapa?”
“setahun yang lalu bu romi meninggal kak… sekarang g ada lagi yang ngajarin kita…” kata patton terlihat sedih.. ify dan sivia juga jadi sedih..
Tiba-tiba HP ify berbunyi… SMS dari mamanya yang menyuruh ify segera pulang… ify tersenyum kea rah patton..
“ton kakak pulang dulu yah… lain kali kita ngobrol-ngobrol lagi yah di sini,,, kakak kesini terus kok tiap minggu..” kata ify sambil memasukan uang ke dalam kantong permen patton..
“iya kak… tapi nama kakak-kakak siapa?”
“ify….” “sivia…” kata ify dan sivia sambil berlalu… patton hanya tersenyum melihat ify dan sivia yang berjalan terburu-buru…
“oke kak ify… kak sivia…. patton tunggu!!”
****
Minggu berikutnya ify san sivia sengaja menunggu patton di tempat mereka istirahat kemaren.. yah mereka udah bulletin tekad kali ini..
“hai sista…” sapa patton…
“hai petten… would you mind to sing a song for us?” kata sivia sambil tersenyum..
“of course… that’s my job…” kata patton sambil tersenyum dan mulai ngejreng gitarnya…
“o…. ooouo… sambut hari baru di depan mu… sang pemimpi siap tuk melangkah.. raih tanganku jika kau ragu…bila terjatuh ku kan menjaga.. kita telah berjanji bersama takhlukan dunia ini.. menghadapi segala tantangan.. bersama... mengejar mimpi-mimpi... berteriaklah hai sang pemimpi.. kita takkan berhenti disini.. kita telah berjanji bersama takhlukan dunia ini.. menghadapi segala tantangan.. bersama...bersyukurlah pada yang maha kuasa.. hargailah orang-orang yang menyayangi mu dan selalu ada setia di sisi mu... siapa pun jangan pernah kau sakiti dalam pencarian jati dirimu dan semua yang kau impikan.. tegarlah sang pemimpi.. uoooo... ooo... uoooo...“
Sivia dan ify juga ikut nyanyi ketika patton nyanyiin lagu “sang pemimpi“ dengan semangat.. patton jadi seneng banget dan tambah semangat nyanyinya...
“you did it again ton.... waw…” kata ify sambil takjub..
“yeah… ton you are the best!!” kata sivia sambil ngacungin jempolnya.. patton tersenyum senang..
“thank you very much….” Kata patton..
“eh ton.. dari kemarin nyanyi tentang mimpi terus kenapa?” kata ify..
“hm.. yah karena saya punya mimpi kak..“
“emang mimpi patton apa?“ tanya sivia penasaran..
“sekolah keluar negeri kak.. makanya saya suka bahasa inggris... yah karena saya pengen bisa keluar negeri jadi yah saya harus bisa bahasa inggris..“
Sivia dan ify memandang patton g percaya.. anak SD mimpinya mau sekolah ke luar negeri??
“tuh kan.. ekspresinya... pada nyangka g mungkin yah?“ kata patton yang akhirnya menyadarkan ify dan sivia dari lamunannya..
“eh enggak kok ton... menurut kakak sih wajar-wajar aja.... dan g ada juga yang g mungkin..“ kata ify sambil menatap patton yakin..
“tapi sekarang g ada lagi bu romi yang ngajarin saya dan temen-temen bahasa inggris kak..“ kata patton kembali sedih..
Sivia dan ify berpandangan.. kemudian mereka berdua mengangguk mantap.
“gimana kalau kakak dan kak ify aja yang ngajarin kalian?“ kata sivia sambil tersenyum. Patton menatap dua orang anak perempuan itu.. mereka memang terlihat seperti anak yang pintar..
“serius kak?” kata patton
“serius dong...“ kata ify mantap..
Semenjak itulah ify dan sivia mengajari patton dan teman-temannya di tempat bu romi dulu selalu mengajar. Teman-teman patton seneng karena mereka bisa belajar lagi.. sivia dan ify memang g hanya ngajar bahasa inggris tapi mereka juga ngajarin pelajaran yang lain untuk anak-anak yang g sekolah.. mereka senang bisa membantu... dan melihat wajah anak-anak yang penuh semangat itu mereka berdua juga jadi ikutan semangat...
****
Seorang laki-laki turun dari motornya. Dia membuka helm full face yang tadi dia pakai dan berjalan santai ke arah rumahnya... dari dalam rumah terdengar suara-suara brisik. Dia hanya diam dan langsung masuk tanpa peduli dengan apa yang sedang terjadi... mengunci kamarnya..
Suara-suara itu masih saja terdengar. Dia sama sekali g peduli, udah bosen rasanya dia denger suara itu. Yah paling kedua orang tuanya bertengkar dan bukan rahasia lagi kalau biasanya itu hanya masalah sepele.. remeh-temeh... tapi tetap saja pertengkaran adalah menu utama di rumah itu..
“mata itu.............. senyum itu......“ pikirannya masih lekat pada cewek yang hampir dia tabrak tadi siang. Cewek itu terliahat berbeda... yah hanya dengan melihatnya saja hati sudah terasa damai.
“papa itu yang salah!! Papa g pernah ada waktu untuk mama.. jadi wajar dong kalau mama jadi suka keluar rumah!!!!“
“mama yang salah!!! Harusnya mama itu di rumah.. jagain anak !! bukan malah keluyuran !! “
“tapi cakka kan juga udah gede!! Dia g harus terus-terusan dijagain pa!!! “
Teriak-teriakan itu terdengar lagi. Cakka bangkit dari tempat tidurnya.. keluar dari kamar dan duduk di ruang keluarga dimana papa dan mamanya sedang bertengkar.. mama dan papa cakka diam sejenak dan menatap cakka yang dengan cuek nyalain televisi..
“udah yah bertengkarnya!! Malu!” kata cakka sambil mengganti-ganti chanel TV.. papa dan mama cakka diam dan akhirnya duduk di samping cakka…
“ma… pa… cakka g pengen papa dan mama gini terus… stop bertengkar untuk hal-hal g penting… panas nih kuping dengernya!!”
Mama dan papanya masih diam.. cakka biasanya g pernah ngomong langsung kayak gini ke papa dan mamanya.. cakka juga g pernah protes apa pun.. tapi sekarang sepertinya dia sudah g tahan..
“oh iya… cakka mau pindah sekolah..” kata cakka lagi..
“kenapa cak? Sekolah kamu kan udah yang paling bagus..” kata mamanya..
“ini pasti gara-gara mama!!“ kata papa cakka..
“loh kok gara-gara mama? Emang mama salah apa??!!” balas mama cakka..
Cakka menghela napas.. “STOP!!!! Ini sama sekali g penting pa.. ma… cakka Cuma mau pindah ke sekolah yang biasa aja…”
“tapi kenapa cak?” Tanya papanya…
“karena cakka g mau nantinya jadi kayak papa dan mama..” jawab cakka cuek sambil ninggalin papa dan mamanya yang langsung bengong.. maksud cakka sebenarnya adalah dia pengen ngerasain hidup yang sebenarnya… di sekolah swasta dimana cakka sekolah menurut cakka sama aja g jelasnya sama papa dan mamanya yang hobi bertengkar hal-hal g penting.. di sekolah cakka juga penuh hal-hal g penting… sekolah yang penuh anak orang kaya yang suka banget sama hal-hal g penting..
*****
“anak-anak… kali ini kita mendapatkan teman baru… namanya adalah cakka… cakka silahkan perkenalkan diri kamu..” perinta bu uci yang merupakan wali kelas di kelas XI Ipa itu.
“nama saya cakka kawekas” kata cakka pendek.. matanya langsung terkejut ketika melihat sosok seseorang yang begitu menarik baginya..
Di bangkunya ify sedikit terkejut melihat cowok yang hampir menabraknya kemarin ada di depannya sekarang.. dia….
*****
Hari itu ify pulang sekolah sendirian sambil jalan kaki menuju pangkalan angkot.. yah angkotnya g nunggu di gerbang sekolah lagi karena tadi sekolah sudah sepi.. ify memang pulang telat karena piket dulu.. cakka yang sempat ngelihat ify berjalan sendirian langsung mengikutinya dengan motoirnya.. ify jengah merasa diikuti terus.. dia membalikkan badannya..
“ada apa?” Tanya ify sambil tersenyum.. cakka kaget..
“hm.. enggak kok g ada apa-apa..” jawab cakka gugup..
“oh.. ya udah… silahkan duluan… kan pake motor…” kata ify sambil menepi ke pinggir jalan memberikan jalan bagi motor cakka.. tapi entah kenapa cakka g rela kalau harus pergi..
“eh lo pulang kemana?” Tanya cakka yang langsung bikin ify bingung..
“kenapa?“
“biar gue anter...“
“yah.. kenapa? Kita kan g kenal?“
“hm... gue g tega aja kalau liat lo jalan sendiri.. lagi pula lo temen satu kelas gue kan ? “
Ify menimbang-nimbang sebentar.. dia bingung sebenarnya mau diantar oleh cakka atau enggak.. dia g terlalu kenal.. yah selain tau dia satu kelas dan pernah hampir nabrak dia.. g ada hal lain yang ify tau.. gimana kalau cakka itu ternyata anak nakal…
“gue g akan macem-macemin lo kok…” kata cakka sambil tersenyum… ify mengamati cakka.. g ada tampang berandalan sih.. tapi kan siapa tau…
“mau gak?” Tanya cakka lagi… dia kembali tersenyum..
Ify akhirnya mengangguk.. lagi pula siapa tau dia jadi bisa berteman sama anak baru ini.. ify akhirnya naik ke boncengan cakka. Cakka langsung tancap gas.
“hei... jangan ngebut!!“ teriak ify dari belakang. Cakka masih aja ngebut, dia sama sekali g denger teriakan orang di belakangnya. Mungkin karena kebiasaaan.
Tanpa sadar ify memukul punggung cakka. Cakka sedikit terganggu dan memperlambat motornya dan akhirnya berhenti.
“ada apa? Kan belum sampe kompleks rumah lo…” Tanya cakka sambil membalikkan badannya. Dia kaget ketika ngelihat ify yang pucet dan berkaca-kaca.
“lo kenapa?” Tanya cakka lembut.
“gue… gue… trauma kalau di bonceng ngebut..” kata ify lemah. Dia menghapus air matanya yang mulai mengalir. Cakka heran, dia memandangi wajah cantik ify yang terlihat benar-benar ketakutan..
“maaf yah. gue g akan ngebut deh.”
Akhirnya cakka menjalankan motornya agak lambat. Sepanjang perjalanan mereka jadi bisa sedikit ngobrol dan saling mengenal. Ternyata mereka banyak kemiripan. Dari mulai sama-sama suka jalan, nonton, selera music, sampai makanan juga sama.
“thanks cak…”
“yup”
Ify tersenyum ke arah teman barunya itu.
*****
Semenjak itu cakka dan ify jadi deket… ify juga sudah ngenalin sivia, sahabat sekaligus temen satu kompleks ify yang beda sekolah sama mereka… cakka jadi sering main ke kompleks mereka.. bagi cakka ify dan sivia itu temen yang baik.. mereka bahkan bisa nerima cakka apa adanya, cakka yang cuek dan jutek…
“cak.. kita mau pergi nih..” kata ify ketika dia, sivia dan cakka sedang duduk-duduk di taman kompleks..
“mau kemana emangnya kalian..? dari kemaren ngusir gue mulu kalau udah sore..” jawab cakka cuek. Ify dan sivia Cuma tersenyum denger jawaban cakka..
“ke kantor… kita ada kerjaan nih…” kata sivia.
“kalian kerja? Serius?” Tanya cakka..
“iya..“ jawab ify sambil tersenyum..
Cakka diam sesaat… dia sama sekali g nyangka dua cewek itu sudah kerja.. bener-bener salut.. sedangkan dia… masih aja ngandelin uang ortu… padahal niat awal sama sekali g mau bermental orang kaya.
“gue boleh ikut g?” kata cakka akhirnya… “gue juga mau kerja.. gue mau punya uang sendiri…”
“tapi cak.. kita g digaji kok.. “
“hah? “ cakka bingung dengan jawaban ify barusan.. apa maksudnya kerja g digaji…???
“hm.... kita Cuma bantu aja kok cak.. bukan kerja beneran..“ kata sivia menimpali..
Cakka masih aja g ngerti...
“yah udah lo ikut kita aja... tapi motor lo tinggal di rumah gue aja yah… ntar lo bakal tau kok..” kata ify. Cakka mengangguk... dia segera memarkirkan motornya di rumah ify dan berjalan bersama ify dan sivia.
“masih jauh yah?“ kata cakka yang mulai kecapean. Sivia dan fiy tersenyum melihat cakka..
“ah payah.. gini aja cape... gimana mau naik gunung??? Pecinta alam gadungan nih... bentar lagi kok..“ kata ify menggoda cakka.. cakka emang pernah bilang dia pengen banget naik gunung.. pokoknya melakukan banyak hal beda yang selama ini g pernah dia lakukan.. ify sih diam-diam kagum juga dengan pemikiran cakka yang beda dari anak-anak kaya lainnya.. meski kadang ify ngerasa cakka Cuma baru bisa mikir bukan melakukan hal yang beda itu... liat aja gaya cakka yang masih aja lagak orang kaya...
Mereka bertiga pun akhirnya sampai di tempat tujuan. Cakka kaget.. dia benar-benar g nyangka tempat yang selama ini ify datengin tiap sore itu adalah sebuah sekolah untuk anak-anak kurang mampu…
“assalammu’alaikum….hai semua!!!” kata ify sambil tersenyum..
“wa’alaikummussalam kak…………” koor anak-anak itu lagi..
“why you come late?” Tanya patton..
“I’m very sorry ton…” kata ify..
“oke.. never mind… oy, who is he?” kata patton sambil nunjuk cakka..
“oh.. he is my friend.. his name is cakka…”
“sure… I think he is your boy friend..” kata patton sambil tersenyum menggoda ify.
“absolutely not… we just a friend ton..” jawab ify. Patton Cuma tersenyum melihat pipi ify yang mulai merah..
cakka Cuma diem ngeliatin ify dan anak SD itu ngomong pake bahasa inggris.. kagum juga sama anak kecil itu..
“hai bro.. my name is patton.. nice to know you..” kata patton sambil ngulurin tangannya..
“hai.. my name is cakka.. nice to know you too…” kata cakka sambil menjabat tangan patton..
“cak kenalin nih.. adek kita yang englishnya bagus banget!!” kata ify sambil menepuk bahu patton..
“thanks my sista.. yah… its because of you,, my teacher..” kata patton bangga.. ify tersenyum. Sivia dari tadi sudah sibuk ngajarin anak-anak yang lain..
*****
“fy,.. lo kenal patton dimana?” Tanya cakka ketika mereka pulang..
“di lapangan kompleks waktu jogging bareng via..” lalu ify nyeritain semua yang terjadi termasuk cita-cita patton buat keluar negeri...
“oh... pantes aja ngomongnya english mulu... berasa ke ausie gue tadi..“ kata cakka sambil tersenyum. Ify dan sivia juga tersenyum..
*****
Hari itu suasana sekolah sederhana ify terlihat sedih. Yah hari ini adalah hari perpisahan. Perpisahan buat patton. Patton akan melanjutkan sekolahnya ke ausie. Kok bisa ?? semuanya karena cakka. Cakka sekeluarga harus pindah ke australia karena papa dan mamanya sepakat untuk konsen mengembangkan bisnis mereka disana. Cakka yang tadinya mau menolak untuk ikut akhirnya luluh. Tapi cakka punya satu syarat.. yaitu membawa patton untuk sekolah di ausie juga. Seperti impiannya…
Cakka mengajak ify keluar sebentar. Di dalam anak-anak sudah rame mengucapkan salam perpisahan kepada patton yang diotemani sivia.
“fy… maaf yah kalau cakka banyak salah sama ify. Thanks for all.. “ cakka menatap ify yang terlihat menahan isak tangisnya.
“cepet banget sih cak… kenapa g tahun depan aja?” Tanya ify yang air matanya sudah mengalir. Cakka tersenyum tipis.
“yah. g tau juga. Lagi pula ini mungkin memang waktu yang tepat fy.. patton kan pas banget baru lulus SD…”
“tapi….”
“tenang fy. Gue pasti balik kok. Walau g tau kapan… lagi pula ausie tuh deket.”
“iya tapi….”
“what?”
Ify malah tambah nangis. Cakka kaget..
“loh kok nangis fy… udah-udah. Jangan nangis gitu. Gue jadi g tega ninggalin lo. Kalau gue batalin kasihan patton fy. “ ify kemudian menghapus air matanya.
“lo baik banget cak..”
“kan lo yang ngajarin. Hm,, thanks yah fy. Lo udah banyak ngajarin gue hal-hal berharga tentang hidup ini. “ cakka tersenyum dan kali ini ify juga balas tersenyum.
“fy, gue harap lo simpen ini… dan nanti kalau kita bertemu lagi lo harus udah make ini..” cakka memberikan sebuah kalung dengan mainan bunga matahari.. ify mengambil kalung itu.
“tapi ini...“
“udah g usah pake tapi.... lo simpen dan lo pake. Gue g mau waktu gue balik lo bilang kalung itu ilang yah.. yuk ah gue udah mesti ke airport nih bareng patton..“ cakka tanpa sadar menggandeng tangan ify masuk kembali ke dalam.
Setelah pamitan dengan anak-anak yang lain cakka dan patton berangkat ke airport bareng ify dan sivia. dia airport mama dan papa cakka udah nunggu. Cakka member isarat ke papa dan mamanya buat nunggu sebentar lagi..
“fy.. jaga diri yah. Sivia juga. Jagain ify yah. Jangan sampai dia hampir ditabrak oleh orang lain lagi yah… “ kata cakka sambil tersenyum. Sivia mengangguk. Ify Cuma bisa manyun dengan airmata yang tanpa dia sadari mengalir lagi.
Cakka pun melangkah menuju orang tuanya… namun setelah beberapa langkah dia kembali menatap ify… kemudian dia mengambil HPnya dan berbicara dengan ify lewat telpon tapi saling berpandangan…
“fy.. jangan nangis… gue sayang lo” lirih cakka. Dikejauhan terlihat ify menghapus airmatanya dan tersenyum kearah cakka.
“gue juga sayang lo… hati-hati cak..”
Sedetik kemudian cakka tersenyum lebar dan melambaikan tangannya dengan semangat kearah ify…
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>THE END<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Hahaha haduh aneh banget yah?? maaf deh. Sanse of romance saya emang rada aneh… koment yah. ini sebagai penebus kesalahan saya deh gara-gara g sempet nulis sorry part 5 malam tadi… maaf yah. sorry dilanjut besok. Sankyu… ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar