Pages

Kamis, 15 April 2010

akhir indah sang bidadari

ini cerpen saya yang ketiga di ICL......
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Hai all… hua kangen banget nih setelah “karena ku cinta” ending... hua rasanya emang g bisa lepas deh dari nulis dan kalian semua.... rasanya hidup tuh hampa tanpa koment kalian (hahhaha serius loh bukan lebay biasa... :D ) so, buat ngobatin kangen saya sekaligus supaya g lupa sama saya.. cie... saya nulis cerpen lagi nih.... enjoy yah... hope u like it... ^_^

Akhir Indah Sang Bidadari

Langit sore itu berwarna jingga, sangat indah… matahari juga sedang memancarkan sinarnya yang lembut.. tapi sangat kontras dengan pemandangan yang ada. Seorang anak perempuan sedang berjalan gontai di pinggir jalan. Air matanya terus saja mengalir deras. Pikirannya sedang benar-benar kusut sekarang. Dia masih memikirkan apa yang baru saja terjadi…
“HEI!!!!!!! AWAS!!!!” seseorang menarik kuat tangannya sehingga mereka berdua terjatuh di sisi jalan.
“TIIIIIIIIIIIIIIIIIN!!!!!!!!!!!!!” sebuah mobil truk melewati mereka. Anak perempuan itu terduduk. Dia masih menangis.
“kamu ini kenapa sih??? Mau bunuh diri?“ tanya anak laki-laki itu sambil menatap tajam anak perempuan disampingnya. Dia sudah mulai berdiri dan membersihkan pakaiannya.
“hei kenapa nangis sih?“ anak perempuan itu masih saja menangis sambil tetap terduduk. Anak laki-laki itu langsung mendekatinya. Dilihatnya wajah manis anak perempuan itu penuh dengan kesediah. Dia jadi ikut sedih. Di ulurkannya tangannya kepada anak itu. Anak perempuan itu terkejut dan menatapnya heran. Tapi anak laki-laki itu hanya tersenyum.
“ayo bangun... g mau kan duduk di situ mulu..“ anak itu masih mengulurkan tangannya. Anak perempuan itu bangkit perlahan tapi tanpa memperdulikannya sama sekali. Anak perempuan itu mulai berjalan lagi. Anak laki-laki itu memandangnya heran.
“hei…. Mau kemana??” tetap tak ada jawaban. Anak perempuan itu bahkan sudah semakin jauh.. tadinya anak laki-laki itu sudah mau melanjutkan perjalananny ke arah yang lain tapi karena ingat kejadian tadi dia mengurungkan niatnya. Dia menyusul anak itu..
Anak perempuan itu sudah duduk di taman sekarang. Air matanya masih saja mengalir deras. Matanya sudah bengkak. Anak laki-laki itu duduk di sampingnya.
“lo kenapa?” tanyanya lembut.
“ngapain lo disini!!! Pergi!!” anak perempuan itu langsung teriak keras.
“gak gue gak akan pergi sebelum gue mastiin lo g kenapa-kenapa….” Anak perempuan itu menatapnya tajam.
“siapa sih lo??? Gue sama sekali g kenal sama lo… kenapa lo peduli banget sama gue ?? gue g butuh dikasihanin.. !!!” anak peremuan itu kembali teriak. Air matanya semakin deras.
“gue… gue Cuma orang yang g mau lihat orang lain mati konyol!”
“apa peduli lo??? Setiap orang juga akan mati… g peduli sekarang atau nanti!!!”
Anak laki-laki itu sempat terdiam.
“…….. tapi kematian yang lo maksud dengan bunuh diri itu sama sekali bukan suatu hal yang wajar!!! Lo masih punya kesempatan hidup, menikmati tiap detik anugerah dari tuhan… kenapa justru lo mau ninggalin semua itu hah ???!!... “
“g ada…. anugerah itu g ada!!!” dia semakin menangis… sekarang dia sama sekali g mau memperdulikan anak laki-laki yang terdiam disampingnya. Seseorang datang menghampiri mereka.
“sivia…..” seorang bapak-bapak mengelus kepala anak perempuan tadi lembut.
“ayo kita pulang…” bapak itu menggandeng tangan anak itu. Anak itu hanya bisa menurut. Tapi sebelum pergi dia sempat menatap anak laki-laki yang masih terdiam duduk di taman.
*******
“semuanya…. Sekarang kita kedatangan seorang teman baru.. namanya SIVIA... silahkan sivia perkenalkan diri kamu..“
Seorang anak perempuan berparas canti k itu masuk kedalam kelas. Dia hanya menunduk..
“ayo sivia perkenalkan diri kamu..“ kata bu Uci lagi.
“nama saya............ sivia azizah.........“ kata sivia lembut dan kemudian diam kembali. Ibu uci hanya tersenyum tipis. Dia memang sudah tau kalau anak perempuan itu pendiam. Di sudut ruang kelas XI. Ipa itu sepasang mata tidak pernah lepas dari sosok anak perempuan yang sekarang berjalan untuk duduk di bangku yang ada di sebelahnya.
Ketika sivia sampai di depan meja... mata mereka bertemu... sivia kaget melihat anak laki-laki yang ada di hadapannya. Anak laki-laki itu hanya tersenyum.
“gue kiki...“ katanya lembut. Sivia diam dan langsung duduk disampingnya. Walau masih heran dengan sikap sivia, kiki hanya tersenyum tipis dan kembali konsen ke pelajaran yang sudah di mulai.
******
“vi... lo g mau ke kantin?“ tanya kiki ketika bel istirahat sudah berbunyi. Sivia hanya menggeleng. Dia hanya diam sepanjang pelajaran dan sekarang pun masih diam tanpa memperdulikan kiki.
“lo kenapa vi? Ada masalah?“ tanya kiki lagi. Sivia menatapnya tajam seperti tatapan yang kemarin dia berikan. Kiki sedikit terkejut melihat sivia. Namun dia masih mencoba santai.
“oke gue g bakal ganggu lo lagi… terserah deh lo mau ngapain..” kiki beranjak dari bangkunya dan mulai keluar dari kelas. Namun matanya sempat menatap sivia sebelum dia meninggalkan kelas. Sivia hanya diam di tempat duduknya.. dia meletakkan kepalanya diatas meja.. benar-benar tak ada semangat.
Kiki masuk lagi kedalam kelas kali ini membawa sebatang coklat dan tersenyum kearah sivia.
“nih...“ kiki memberikan sebatang coklat itu. Sivia kembali menatapnya heran.
“coklat bisa ngilangin semua penat lo… makan aja… dan mungkin lo akan sedikit merasa lebih baik..” kiki meletakkan coklat itu di hadapan sivia dan duduk di bangkunya sambil membaca buku.
Sivia menatap kiki.. “ kenapa lo baik sama gue?” kata sivia akhirnya. Kiki memalingkan wajahnya dari bukunya. Dia sedikit heran ketika akhirnya sivia mau bicara. Dia tersenyum.
“karena lo temen gue…” jawab kiki santai. Sivia terkejut.
“lo sekarang satu sekolah sama gue, satu kelas dan satu bangku sama gue… apa itu bukan teman ?? “
“tapi kemaren??”
“hm… itu karena… yah… siapa sih mau ngelihat orang lain meninggal dihadapannya?? Gue g mau yah.. meski kemaren gue belum kenal lo..”
Sivia kembali diam. Kiki jadi g enak sendiri..
“makan gih coklatnya… udah ngabisin uang saku gue hari ini tuh..”
“gue g minta..” kata sivia pendek.
“seenggaknya hargain aja sebagai tanda perkenalan kita..”
Sivia meraih coklat yang ada didepannya dan memakannya dalam diam. Kiki tersenyum melihatnya.
******
“vi… lo di jemput?” tanya kiki sambil mengenakan bag packnya.
“gue pulang sendiri..“ kata sivia pendek sambil membereskan tasnya.
“yakin??? “
“iya tenang aja... gue g akan ngelakuin hal kayak kemaren lagi..“ kata sivia sambil berjalan.
“bagus deh.... “ kiki kembali tersenyum. Sivia terus saja berjalan.
......
“lo pulang ke mana?“ kata kiki dari atas motornya.
“ke kompleks permata indah..“ sivia masih aja cuek sambil tetap berjalan menuju gerbang.
“searah dong... yuk bareng gue aja..“ kiki tersenyum. Sivia menatap kiki.
“gak usah gue bisa sendiri kok..” sivia kembali berjalan.
“ayo…. Dari pada lo naik angkot.. gue g bakal nyulik lo kok…” Kiki kembali meminta sivia untuk naik keboncengan. Sivia menghela napas namun kemudian naik juga ke boncengan. Kiki tersenyum.
Sepanjang perjalanan mereka hanya saling diam.. kiki beberapa kali mengajak sivia ngobrol tapi sivia hanya menjawabnya pendek-pendek. “iya”.. “enggak”..”g tau..” lama-lama kiki bosen sendiri.
Mereka pun sampai di depan rumah sivia.
“thanks ki..” kata sivia. kiki tersenyum. “sama-sama vi..”
*******
Sivia masuk kedalam kamarnya… dia diam menatap wajahnya di cermin.. dan kemudian menangis…
*******
Hari ini kiki sudah berjanji akan mengajak sivia ke suatu tempat. Yah… mereka memang sudah lumayan akrab walau sivia masih suka murung sendiri tapi dia sudah gak cuek lagi sama kiki. Di sekolah dia hanya bisa deket dengan kiki.. hanya kiki yang bisa mengerti sikapnya yang dirasa aneh oleh teman-teman lainnya. Kiki lah yang tetap mau menemani sivia meski dicuekin… diketusin bahkan ditinggal pergi ketika dia sedang ngobrol.. kiki sabar dan tetap mau berteman. Akhirnya sivia luluh juga…
“mau kemana kita?” Tanya sivia ketika kiki sudah menjemputnya di depan rumah.
“ikut aja vi… yang pasti tempatnya asik kok.. dan gue mau ngenalin lo sama seseorang hari ini..” kata kiki sambil tersenyum. Sivia hanya ikut dengan terpaksa.
Mereka pun berangkat. Dan akhirnya sampailah di sebuah rumah sakit……
“ki.. ngapain kita kesini?” Tanya sivia sambil menatap bangunan rumah sakit itu. Kiki sedikit membereskan rambutnya yang sedikit berantakan setelah melepas helmnya.
“gue mau ngenalin lo sama seseorang dan gue yakin lo bakalan suka....” kata kiki sambil berjalan masuk ke rumah sakit. Sivia hanya mengikutinya dari belakang. Mereka menuju sebuah kamar.
“kakak….!!!!” Teriak seorang anak laki-laki berumur 12 tahun menyambut kiki. Kiki tersenyum. Sivia mengikuti kiki masuk dari belakang.
“apa kabar jagoan??“ tanya kiki sambil tos dengan anak laki-laki yang memanggilnya kakak tadi.
“luar biasa!!!“ jawabnya sambil tersenyum lebar... “ Eh itu siapa kak?“ tanyanya heran melihat sivia yang diam di belakang kiki.
“ini teman kakak...kak sivia..“... kata kiki sambil menatap sivia.
“sivia...“ kata sivia sambil sedikit tersenyum.
“Ozy..“ kata ozy sambil tersenyum lebar. Dia sama sekali tidak terlihat seperti orang sakit. Penuh semangat dan bahagia..
Mereka pun ngobrol bertiga. Ozy memang lucu.. dia bahkan mampu membuat sivia tertawa lepas. Kiki tersenyum melihat sivia bisa tertawa. Selama mereka dekat sivia sama sekali belum pernah tertawa selepas ini. Ozy juga terlihat senang dapat teman baru.
“zy.. kakak pamit dulu yah.. ntar kesini lagi.. mau nganter sivia pulang dulu,,, udah sore..“ kata kiki. Ozy mengangguk mantap.
“kak sivia ntar kesini lagi yah... ozy suka punya temen kayak kakak..“ kata ozy .
Sivia tersenyum.. “iya ntar kakak kesini lagi kok.. mau ketemu ozy yang lucu..“ ozy tersenyum lebar.
Kiki pun keluar dari kamar yang diikuti oleh sivia. Mereka menuju parkiran.
“ki...lo g pernah cerita tetang ozy..“ kata sivia
“iya... kan lo g pernah nanya..“ kiki sudah menstarter motornya. Sivia naik ke boncengan.
“makanya sekarang gue kenalin sama adek gue satu-satunya itu...“ mereka pun berangkat buat balik ke rumah sivia.
“thanks yah ki.... gue seneng banget hari ini bisa ketemu ozy..“
“iya sama-sama.. gue juga seneng ngelihat lo bisa ceria kayak tadi dan ozy juga kayaknya seneng banget kenal sama lo...“ kata kiki sambil tersenyum.. sivia juga tersenyum..
*****
Sivia melangkahkan kakinya menuju sebuah kamar. Dia berjalan sambil memegang sebuah kantong berwarna putih dengan senyum manis terpasang diwajahnya.
“kakak!!!!“ sambut ozy ketika melihat sivia masuk ke kamarnya.
“hai zy... apa kabar nih?“ tanya sivia sambil mendekat ke ranjang ozy.
“luar biasa!!!“ kata ozy sambil tesenyum manis seperti biasanya.
“hm bagus deh kalau gitu.... oh iya, kak kiki kemana, zy??“ kata sivia yang tidak ngelihat kiki di kamar itu.
“tadi baru aja pulang kak sama mama... semalem kak kiki nungguin ozy di sini.. tapi ntar katanya kesini lagi..“
“oh....“
“ha... ketauan nih.. bukan mau ngejenguk ozy tapi mau ketemu kak kiki yah....???“ goda ozy.
“yah enggak dong.. kakak kan bisa ketemu kak kiki terus tiap hari di sekolah... hari ini khusus deh dateng buat ozy...“
“alah.. g percaya...“ kata ozy sambil mencibir.
“yee... yah sudah kalau g percaya.. balik lagi ah...“ kata sivia sambil pura-pura membalikkan badannya.
“eh jangan... jangan balik kak.... kalau mau balik itu bawaannya di kasih dulu..“ kata ozy sambil menunjuk kantong yang di tenteng sivia. Sivia ketawa dengerin kata-kata ozy.
“hahahahah.... iya nih ada brownis.. kakak tadi buat sendiri loh di rumah..“
“g percaya. Pasti beli deh...“
“enggak ini buat sendiri.... masak g percaya sama kakak sih.. kakak tuh khusus buatin ini untuk ozy..“ kata sivia sedikit serius.
“hahhaha kakak g bakat bohong....itu ada mereknya...“brownis manis“ ...“ kata ozy sambil menunjuk kantong itu.. Mereka pun kembali tertawa.
Sivia memang sudah sering menjenguk ozy di rumah sakit. Dia benar-benar senang bisa ngelihat ozy tersenyum dan bercanda-canda dengannya.. yah melihat ozy sama saja dengan menambah semangat hidupnya... dan berkat ozy sivia sekarang lebih ceria..
******
“ki, sebenarnya ozy sakit apa?” kata sivia ketika kiki mengantarnya pulang hari ini.
“ozy belum cerita???” Tanya kiki sambil melepas helmnya.
“belum…. Dia g pernah mau jawab, kalau gue Tanya biasanya malah dibikin becandaan…”
Kiki menghela napasnya.. “ozy…. Dia sakit……. ah sudahlah.. Biar ozy aja nanti yang cerita” Kata kiki sambil mencoba tersenyum.
“loh kok gitu??? Ozy sakit apa memangnya..?”
“gue g bisa cerita sekarang vi… oh iya.. gue mesti balik ke rumah sekarang.. mama yang mau jagain ozy malam ini..“ kata kiki sambil memasang helmnya kembali dan mulai menstarter motornya.
“gue balik yah...“
“iya hati-hati ki....“
Sivia hanya bisa menahan perasaan ingin tahunya. Sebenarnya ozy sakit apa???
*******
Hari ini setelah pulang dari sekolah kiki langsung mau ngejenguk ozy di rumah sakit. Dia sudah memberekan tasnya.
“vi, gue g bisa pulang bareng yah… mau langsung ke rumah sakit soalnya..” kata kiki kepada sivia yang sudah selesai membereskan tasnya.
“hm.. kalau gitu gue boleh g ikut ke rumah sakit?” tanya sivia.
“yah boleh dong.. tapi apa g papa lo g pulang dulu?” tanya kiki. Biasanya memang sivia pulang kerumah dulu.
“g papa kok.. ntar gue telpon ke rumah aja deh..”
“oh yah sudah kalau gitu...“
Mereka pun berjalan menuju parkiran dan pergi ke rumah sakit. Ketika mereka sampai di rumah sakit mereka terkejut ketika mama ozy menyambut mereka dengan khawatir.
“kenapa ozy mah?“ tanya kiki sambil memeluk mamanya.
“ozy drop lagi... sekarang sedang di periksa dokter..“
“yah sudah.. mama tenang aja.... ozy g akan kenapa-kenapa kok...“ kiki mencoba menenangkan mamanya.
Sivia menatap kiki dan mamanya dengan perasaan aneh. Dia baru pertama kali ini melihat mama kiki sedih. Sebenarnya ada apa dengan ozy???
Tak berapa lama kemudian dokter keluar dari kamar ozy.
“dok.. gimana keadaan ozy?“ tanya mama. Kiki dan sivia juga ikut mendekati dokternya.
“oh… ozy g kenapa-kenapa… kondisinya hanya kurang stabil. Tapi dia g kenapa-kenapa kok.. semuanya tenang saja..“ kiki, mamanya dan sivia menghela napas lega.
“tapi saya perlu bicara dengan ibu sebentar di ruangan saya..“ kata pak dokter. Mama kiki mengangguk dan mengikuti dokter ke ruangannya.
Kiki dan sivia masuk ke kamar ozy. Di dalam kamar ozy sedang terbaring lemah. Ozy yang biasanya ceria sekarang diam tertidur di kasurnya.
“ki... ozy sakit apa?“ tanya sivia sambil tetap menatap ozy. Kiki menghela napasnya dan mengajak sivia keluar dari kamar.
Kiki dan sivia sekarang sedang duduk di taman rumah sakit. Mereka saling diam.
“ki.... ozy kenapa?“ tanya sivia lagi.
“ozy...... dia.... “
Kiki menceritakan penyakit ozy. Sivia benar-benar terkejut. Dia shock...
“ozy tau??“ tanya sivia.
“iya.... dia tau vi..... dan yang paling gue salut dari dia adalah dia enggak pernah nyerah dengan semua itu.... dia bilang selama dia masih bernapas.. selama itu pula dia akan mencoba untuk tetap bahagia...“ kiki menunduk. Sivia sudah g bisa menahan air matanya..
“anak sekecil ozy...... ozy.... dia kuat banget....“ kata sivia.
“iya vi.... ozy memang kuat. Selama ini dialah yang membuat gue dan mama g pernah bisa sedih di depannya. Dia yang selalu membuat kami tersenyum...“
Sivia diam.. air matanya terus mengalir... dia sama sekali g menyangka.... ozy benar-benar kuat. Tiba-tiba kepalanya sakit... dia memegangi kepalanya.
“vi lo kenapa?“ tanya kiki yang sadar ada yang enggak beres sama sivia.
“enggak.... gue... gue pulang dulu yah..“ kata sivia sambil beranjak pergi. Dia sama sekali g ingin kiki tau semuanya. Kiki hanya menatap sivia heran.
“gue anter...“ kata kiki sambil mengejar sivia.
“enggak ki... lo di sini aja.. temenin mama lo dan ozy… gue naik taksi aja.. “ kata sivia sambil menatap kiki. Kiki diam… tatapan itu…
******
Sivia masuk ke kamarnya dengan terburu-buru… dia mengacak-acak isi lacinya dan langsung mengambil segelas air yang tersedia di samping tempat tidurnya setelah menemukan botol yang dia cari. Dia segera meminum obat yang ada di botol itu.. tubuhnya lemas seketika… dia terduduk di ksaurnyanya.. matanya mulai terpejam… tubuhnya lemas terbaring di kasurnya…
******
Setiap hari sivia selalu dateng ke rumah sakit. Dia benar-benar memperhatikan ozy.. dia selalu mememaninya, mengajaknya becanda dan juga selalu membawakan ozy bungkusan.. dari mulai makanan sampai mainan..
“kak... kok tiap hari bawa makanan sih?? Lama-lama ozy gemuk nih..“
“hahahah yah g papa zy… biar kelihatan isi dikit… kerempeng mana keren!!” kata sivia sambil tersenyum.
“jiah.... ozy kan berotot kak...“ kata ozy sambil menekukkan tangannya mencoba memperlihatkan otot di tangannya yang g ada sama sekali.
“hahhahhaha..otot yang g keliatan yah..??“ sivia dan ozy kembali tertawa.
“kak... kakak baik banget sama ozy... bukan karena kasihan kan?“ tanya ozy sedikit serius. Sivia terdiam.
“bukan zy...“ kata sivia akhirnya.
“trus??? Kenapa kakak baik banget? Apa gara-gara kak kiki nih??“
“hahaha… yah enggak lah… kakak tuh sayang sama ozy sudah kayak adek kakak sendiri.. kakak kan g punya adek.. “ kata sivia sambil tersenyum.
“oh… bagus deh… tapi kalau kakak sama kak kiki ozy sih setuju aja…” ozy menggoda sivia. Wajah sivia berubah merah.
“hayo lagi ngomongin apa???” kata kiki yang baru masuk kedalam kamar..
“ngomongin kakak…” kata ozy polos.
“loh.. emang kenapa dengan kakak?” tanya kiki sambil mendekat ke ranjang ozy.
“yah… kata ozy tadi, kalau kakak sama kak sivia, ozy sih setuju-setuju aja …”
Kiki kaget dengernya. Dia dan sivia langsung tersipu dan blushing.
“hahahahahaha...... lucu banget deh liat wajah kakak berdua kayak tomat... merah!!!“ kata ozy sambil ngakak. Muka kiki dan sivia jadi tambah merah.
“aduh... dasar anak kecil!!“ kiki mencubit pipi ozy gemes. “aduh... ampun... ampun...“
Mereka pun tertawa bertiga.. semoga tawa ini bisa terus ada....
******
Malam ini persiapan operasi untuk ozy mendadak di lakukan. Kiki dan mamanya panik.. ozy juga,,, tapi dia tetap mencoba tenang. Dokter memang bilang dalam waktu dekat ozy memang akan di operasi tapi belum tau kapan dan mereka sama sekali g nyangka kalau operasinya bisa di lakukan malam ini..
“kak…. Kak sivia g dateng?” Tanya ozy pada kiki.
“kayaknya enggak… kakak belum ngasih tau dia zy… nanti kakak kabari dia.. g enak udah malem.. “ kata kiki. Ozy hanya tersenyum.
“kamu siap kan zy..” kata mamanya
“iya mah..... ozy siap... selama masih ada jalan, ozy akan selalu semangat buat tetap hidup..“ kata ozy tegar. Dia memang tau kalau penyakitanya itu menyebabkan jarak antara hidup dan mati memang sangat dekat. Kiki dan mamanya tersenyum. Mereka saling menguatkan.
Ozy sekarang masuk ke ruang operasi... kiki dan mamanya menunggu di luar. Ozy sempat melihat seseorang terbaring disampingnya sebelum dia tidak sadarkan diri karena pengaruh obat bius.
*******
Hari ini.... duka sedang meliputi keluarga sivia.... kiki dateng ke rumah itu tadinya dengan perasaan senang namun berubah duka... dia.. dia melihat orang-orang di rumah itu semuanya berpakaian hitam semuanya rata-rata di selimuti duka.. kiki mulai merasa g enak. Dia... terus melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.
Dia melihat papa dan mama sivia duduk di tengah ruangan... mereka sedang menangis... kiki mendekatinya.
“om .... tante....“
Papa dan mama sivia melihat ke datangan kiki. Mama sivia langsung memeluk kiki.. kiki masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Matanya langsung menatap seseorang yang terbaring di depannya. Seseorang yang dia kenal...
“sivia... “kiki tak kuasa menahan air matanya...
“iya ki.... via sudah meninggalkan kita...“ mama sivia terisak.
“g tan… g mungkin…. Sivia g mungkin…. VIA !!!!!!” Kiki menangis sejadi-jadinya. Dia sama sekali g percaya sivia sudah g ada..
*******
Kiki sedang termenung di kamarnya. Di tanganny ada sebuah diary…. Yah diary berwarna pink… diary milik sivia……. Kiki terdiam setelah membacanya… dia sama sekali g bisa percaya semua yang tertulis di dalamnya…
*******
17 januari 2010
Kenapa tuhan g pernah adil sama gue ??? kenapa ??? kenapa ketika gue ulang tahun yang ke 15 tahun justru gue harus nerima kenyataan kalau hidup gue g lama lagi…. ?? kenapa ketika gue mau bahagia gue justru harus merasakan kesedihan itu ??
Vonis itu….
Kenapa mesti ada vonis itu ???kenapa gue mesti tau semuanya ?
Dan kenapa mesti gue yang nerima vonis itu ???? apa salah gue ??
19 januari 2010
Gue ketemu lagi dengan cowok yang kemaren nyelamatin gue… gue g ngerti kenapa dia bisa baik banget sama gue…. Gue g pernah kenal dia sekali pun…
Dia….
Dia bilang hidup itu anugerah….
Tapi… apa lah arti hidup kalau nantinya gue akan mati…
Gue akan mati sebentar lagi….. hidup gue.... hidup gue Cuma tinggal menghitung hari…. Dan itu sama sekali bukan anugerah bagi gue..

4 februari 2010
Hari ini kiki ngajak gue ke rumah sakit....... gue benci banget tempat itu….. tapi tadi,,, gue ketemu sama adeknya kiki… ozy… yah anak yang benar-benar spesial. Gue g tau dia sakit apa tapi gue sama sekali g nemuin kesedihan ada di dirinya… dia bahagia menjalani hidupnya meski dia sakit…
Mungkin sakit ozy g terlalu parah…
G kayak gue yang tinggal menghitung hari…..

25 februari 2010
Gak tau kenapa tapi ketika melihat ozy gue ngerasa bisa lebih semangat ngejalanin hidup gue yang tinggal sedikit lagi…..
Dia selalu bisa buat gue dan orang-orang di sekitarnya tersenyum…
Gue udah berkali-kali nanya sama ozy tentang penyakitnya… tapi ozy sama sekali g mau jawab….
Kiki juga,,, dia juga g mau ngasih tau tentang penyakit ozy…..
Tapi apa pun penyakit ozy… gue harap dia cepet sembuh dan semoga penyakitnya g parah kayak gue….
Yah hidup gue semakin singkat…..

4 maret 2010
Ozy drop…. Dia yang selama ini ceria tadi mesti terbaring lemah tak berdaya… dia yang selalu tersenyum dan membuat orang lain tersenyum sekarang sama sekali g bisa tersenyum…
Ternyata,…. Ternyata ozy….. jantung ozy mengalami kebocoran…. Anak sekecil ozy…
Gue….. gue sama sekali g nyangka…
Penyakit ozy sama sekali bukan penyakit yang biasa… dia……penyakit yang juga menyisakan jarak antara kematian dan kehidupan sangat dekat…
Ternyata ozy….. dia kuat…
Meski dia tau kalau penyakitnya itu hanya bisa di sembuhkan dengan transplantasi… dia tetap optimis menjalani kehidupannya yang g tau sampai kapan…
Gue… gue malu sama diri gue sendiri……
Gue yang selalu ngitung-ngitung sisa hidup gue…. Gue yang sama sekali g ngehargain sisa hidup gue.... gue……. Harusnya gue bisa seperti ozy….
10 maret 2010
Hidup gue tinggal sebentar lagi….
Tapi sekarang gue bahagia…… gue bahagia bisa tertawa bersama kiki dan ozy…. Gue bahagia bisa bikin mama dan papa sedikit lebih tenang dengan senyum gue….
Gue ingin selamanya bahagia seperti sekarang……..

13 maret 2010
Dokter bilang waktu hidup gue sudah semakin pendek…..benar-benar tinggal menghitung hari…
Gue g mau pergi gitu aja…
Gue ingin bahagia…… bahagia selamanya….
Gue udah mutusin semuanya… gue juga udah bilang sama papa dan mama
Walau papa dan mama sedih… gue bisa yakinin kalau gue hanya bisa bahagia dengan jalan ini..

15 maret 2010
Gue udah di rumah sakit….. penyakit gue semakin parah…
Gue sudah terlalu sering pingsan…
Mama dan papa selalu nemenin gue sekarang…… gue bahagia…. Dan gue harap kebahagian itu akan kekal…
Yah hidup emang anugerah ki…. Dan gue udah ngerasain anugerah itu sekarang…
Gue pengen anugerah itu tetap ada… meski waktu gue di dunia ini udah g lama lagi…. Dan gue ingin akhir yang indah untuk hidup gue…..
******
Tak ada lagi halaman berikutnya… yah itu adalah halaman terakhir dari diary sivia, dan itu adalah 2 hari sebelum semuanya terjadi… 2 hari sebelum ozy di operasi.
Sivia….. dia…. Meninggal karena penyakit kangker otak… dan sebelum dia meninggal dia sudah sempat pesan ke papa dan mamanya agar jantungnya di berikan kepada ozy… dia ingin terus hidup… dia ingin terus menikmati anugerah itu… meski dia sudah tiada… dia ingin anugerah itu ada pada ozy…
******
“kak….” Ozy memanggil kiki. Dia mendekati kiki yang masih memegang diary sivia dengan mata yang basah..
“sivia….. bidadari itu…..”
“iya kak… kak sivia memang seperti bidadari kak….”
Mereka berdua pun berjalan keluar dari kamar kiki... mereka pergi menuju tempat sivia... yah tempat sivia terbaring untuk selama-lamanya.. tempat sivia menjemput akhirnya yang indah....
“vi……. Hidup memang anugerah… tapi akhir juga anugerah vi…. Dan gue yakin elo udah ngedapetin akhir yang indah itu..... akhir yang menghubungkan elo dengan kebahagian yang abadi…. Akhir yang indah untuk bidadari seperti lo....“
Ozy dan kiki menatap pusara sivia dengan tatapan nanar.... yah air mata keduanya tak kuasa di bendung... namun mereka berdua tersenyum... tersenyum untuk bidadari mereka yang mungkin sudah bahagia di tempatnya yang indah....

*******
Akan selalu ada happy ending untuk orang-orang berhati mulia
Dan
Akan selalu ada hidup untuk orang-orang yang menganggap hidup adalah anugerah
....Hiduplah dengan bahagia lalu jemputlah akhir yang indah.....
*********
TERUNTUK SAUDARA-SAUDARAKU
...Teruslah semangat menjalani hidup.... karena hidup adalah anugerah...
*********
...Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah...
.. tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik..
... tuhan pastikan menunjukkan kebesaran dan kuasanya....
... bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa....
.... jangan menyerah.... jangan menyerah.... jangan menyerah....
....Jangan menyerah... jangan menyerah... jangan menyerah...
(d’massive .jangan menyerah)

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>THE END<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Thanks udah mau baca.... Maaf kalau g suka cerita sedih… koment yah ^_^…. Besok saya udah mulai UTS jadi mungkin g bisa nulis dulu.. tapi selesai UTS bakal langsung nulis cerbung deh…. I will Miss u so much… . SEMANGAT!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar