Pages

Kamis, 29 April 2010

ketika mood sedang gak ada... X(

Hm, entah kenapa akhir-akihir ini lagi gak mood banget nulis cerita. Semenjak kejadian koment gak penting kemaren rasanya ada yang beda dengan mood saya..

Saya memang mungkin belum kuat untuk dikritik. Tapi saya mau maju dong, gak mau stak disini terus.. saya bukan anti kritik kok. Hanya sedikit seneitif dengan kata..

Kak tami bahkan ngirimin saya email buat nanya apa saya benar-benar siap buat dia kritik, well saya bales email kak tami dengan cerita panjang tentang perjalanan hidup saya.. (gak nyambung banget !!!) gak kok, saya bales dengan banyak alasan kenapa saya sensitif dengan kata.
Saya cengeng banget memang, childish juga. Bagi saya semua persoalan yang saya hadapi memang akan masuk ke hati saya, gak pernah lewat gitu aja soalnya, dan mungkin itu kekurangan saya.

Enak juga kalau seimbang, misalnya kalau orang ada yang muji saya bisa semangat banget dan kalau ada yang ngejek bolehlah sedikit lesu..

Tapi kenyataannya tidak begitu.. (HUAAAA!!!), contohnya meski koment yang masuk ke cerita saya itu lebih banyak yang suka ketimbang yang gak suka tetep saja satu koment gak suka itu yang nyangkut sama hati dan pikiran saya, alhasil gini deh.. jadi amat sangat males buat nulis cerita lagi. Cerita yang saya tulis biasanya dalam bentuk cerbung dan cerpen, belum bisa bikin novel sih..

Saya sedang ngerjain cerbung sebenarnya di ICL, dan yang namanya cerbung lanjutan ceritanya pasti ditungguin. Gak enak banget kalau ngegantung gitu.. tapi yah lagi-lagi kendalanya itu adalah mood saya. Untung aja saya masih mau ngelanjutnya walau dengan porsi yang super dikit banget… sehingga yah banyak pembaca yang gak puas dan bilang “panjang-panjang dong..”, haduh maafkan saya yah. saya memang hanya penulis amatiran yang menggantungkan hasil tulisannya berdasarkan mood bukan logika. L

Selanjutany cerpen……… hua sama aja!!!. Padahal nih, cerpen-cerpen yang saya bikin gak pernah menghasilkan masalah, koment yang masuk juga bagus-bagus aja tapi entah kenapa jadi males juga nulisnya.. Pikiran saya buntu, Imajinasi gak ada, bokoknya bosen gila deh saya. Padahal yang minta cerpen lumayan lah.. (hehehe) yang baca blog ini juga nyarinya cerpen saya bukan curhatan gak penting saya ini kan???

Maaf yah…

Tapi kalau cerpen saya mah akan terus usaha buat terus bikin. Gak mau ah berhenti. Nah kalau cerbung emang ada niatan untuk berhenti nulisnya. Jujur saya sendiri gak tau kenapa tapi moodnya belum bagus-bagus padahal udah 3 part lewat dari koment itu. Saya ngerasa tulisan saya untuk cerbung semakin jelek saja. Idenya rada mati gitu… kambing hitam saya lagi-lagi adalah MOOD!! Ayolah mood balik bagus lagi dong! Malu, masak jelek gitu nulisnya ntar makin banyak lagi komentar gak enaknya. X(

Saya mungkin memang harus lebih banyak belajar lagi, kalau saya baca tulisan-tulisan orang sekarang gak tau kenapa saya malah semakin pesimis sama cerbung saya itu. Menurut saya sangat kalah dibanding sama tulisan orang lain.. Parah gila deh.. Gak ada bagus-bagusnya!! Padahal saya udah usaha banget biar nulisnya lebih bagus tapi gak tau tuh kenapa hasilnya masih aja gitu.. saya sama sekali gak puas dengan hasilnya. Hhuffft.. mungkin memang saya jadi sangat ketinggian berekspektasi dengan karya saya sendiri, jadi saya suka gak puas sendiri. Dan parahnya saya selalu mikir kalau saya sendiri gak puas gimana yang baca??

Huaaaaaa lama-lama saya bisa desperate nih. Bisa berhenti juga nulisnya..

TIDAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKK!!!!!!

Jangan sampe saya berhenti nulis. Nulis itu sudah jadi bagian hidup saya sekarang. Saya gak mau berhenti.

Nulis sudah banyak memberi manfaat dalam hidup saya. Saya jadi punya banyak teman, jadi lebih ekspresif, jadi lebih ceria, lebih semangat pokoknya banyak deh manfaat yang saya rasakan dengan menulis… dan jadi penulis memang cita-cita saya.. amin semoga tercapai ^^.
Saya cuma mau mood nulis saya ini gak bandel lagi, dan walau pun saya gak mood saya harap justru dengan menulislah mood saya bisa baik lagi, kalau pun saya dikiriti saya pengen saya bisa menyikapi kritik itu dengan lebih bijak, saya pengen jadi lebih banik pokoknya…….

Anyway, semoga dengan segera saya bisa kembali ceria. Bisa kembali mood buat nulis cerita dan akhirnya bisa ngepost cerpen lagi di blog ini… amin

Semangat!!!! Go nulis, Go nulis, Go! Be a writter?? Siapa takut… xixixixi XD

Minggu, 25 April 2010

Brother From Heaven

*Special for Alyssa Saufika Umari dan Mario Stevano Aditya Haling…*
Hope all of you like this story..

Brother from Heaven…

Sebuah taxi perlahan berhenti di sebuah rumah yang terlihat sederhana. Seorang ibu muda turun dan diiringi dua orang anak yang ikut turun dibelakangnya. Seorang adalah anak perempuan manis yang berumur 10 tahun yang sedang memeluk erat bonekanya sedangkan seorang lagi adalah anak laki-laki beurmur 12 tahun yang berdiri tegak disampingnya. Mereka bertiga menatap rumah baru mereka itu. Sang ibu tersenyum dan berbisik kepada keduanya..
“ini adalah syurga kita yang baru sayang…” kata sang ibu yang kemudian memeluk keduanya. Mereka pun masuk ke dalam rumah itu. Rumah itu memang sudah memiliki perabotan yang lumayan lengkap meski sangat sederhana. Yah ini memang adalah rumah baru yang mereka beli dari seorang saudara jauh, lengkap dengan semua yang ada di dalamnya, lagi pula mama sudah sempat membereskan rumah itu.
Sang anak laki-laki langsung berlari memasuki rumah itu, wajahnya cukup ceria meski rumah yang dia masuki sangat jauh bila dibandingkan dengan rumah lamanya yang jauh lebih besar.
“mama…. Rio tidur di kamar sendiri yah?” tanya anak laki-laki itu sambil melihat-lihat ruangan-ruangan yang ada.
“iya sayang.. kamu dapat kamar sendiri di sebelah kamar ify. Tapi sayang maaf tidak sebesar kamar kalian yang dulu. “ kata sang mama sambil tersenyum. Anak perempuan yang ada di sampingnya langsung berlari menyusul kakaknya.
Rio sudah masuk ke sebuah kamar yang terlihat minimalis. Hanya ada sebuah kasur kecil dan meja belajar yang sekaligus punya lemari pakaian dan juga sebuah kursi kecil. Yah hanya itu yang ada, gak ada lagi televisi 29 inci, playstasion dan satu rak kaset PSnya dulu. Tapi rio tersenyum.. ify yang mengikutinya dari belakang duduk di kasur rio.
“kecil kak....“ katanya sambil memegangi barbienya.
“yah gak papa fy, tapi jauh lebih nyaman..sekarang kita lihat kamar kamu yuk..“ kata rio sambil tersenyum. Mereka berdua keluar dari kamar itu dan mulai masuk ke kamar yang ada disebelahnya. Ruang kamar itu sedikit lebih besar memang dari kamar rio.
Di kamar ify semuanya juga sama dengan yang ada di kamar rio, hanya satu yang membedakannya, di kamar ify ada sebuah cermin yang cukup besar. Cermin itu mampu menampilkan bayangan ify dari ujung rambut sampai ujung kaki. Ify tersenyum lebar.. dia suka cermin itu. Dia memutar-mutar badannya di depan cermin. Rio tersenyum melihatnya. Mama mereka yang sekarang berdiri di depan pintu juga tersenyum melihat tingkah ify yang seperti seorang model cilik. Ify senang dan sepertinya tidak jadi protes tentang ukuran kamar dan kelengkapan isinya.. cermin itu sudah berhasil mengganti semuanya.
Mereka pun keluar dari kamar itu. Sekarang mereka menuju ke ruang keluarga. Disana hanya ada TV kecil berukuran 14 inci, jauh lebih kecil dari yang dulu ada di rumah mereka. Di ruang itu mereka bertiga duduk.. menatap sebuah foto keluarga yang sudah terpasang di dinding.. menatap seseorang yang sekarang sudah tidak ada bersama mereka.. papa..
******
“ma, rio pergi dulu yah.. yuk fy“ kata rio salim ke mamanya setelah selesai menyantap sarapan sederhanya. Sepiring nasi goreng dengan telur dadar yang diris tipis-tipis, buatan sang mama. mamanya tersenyum dan memberikan sebuah kotak bekal untuk rio. Ify mengikuti rio menyalami mamanya..
“ma, ify sekolah dulu yah.. dah mama ..“ kata ify sambil mencium tangan mamanya. Mamanya juga membekali ify dengan kotak makanan yang bergambar barbie, kesukaan ify.. ify tersenyum meraihnya.
Rio dan ify akhirnya berangkat kesekolah. Rio mengambil sepedanya. Dia memang punya sepeda di sini, sepeda yang diberikan oleh om-nya yang ada di jakarta. Dan rio sangat senang punya sepeda itu. Dia sekarang selalu bersepeda kemana pun. Ify naik ke boncengan rio.
“siap??!!“ tanya rio sambil menoleh ke arah adiknya itu..
“tancap kak!!!!!!“ kata ify sambil tertawa. Rio langsung memacu sepedanya ngebut. Mereka berdua tersenyum ketika rambut mereka bergoyang-goyang ditiup angin. Sesekali mereka juga bernyanyi selama perjalanan..
“bila cinta.. mengunggah hasrat.. begitu indah mengukir hatiku.. menyentuh jiwa ku.. hapuskan semua gelisah.... duhai adikku.. sahabat hatiku.. terus dekatku.. tetap disampingku.. kuingin hidupku selalu dalam peluknya...“ rio menyanyikan lagu begitu indah..
“terang saja aku menantinya.. terang saja aku mendambanya.. terang saja aku menantinya.. karna dia.. karena dia.. begitu indah...“ ify mengiringi rio menyanyikannya. Ini memang lagu favorit mereka..
“duhai kakakku sahabat hatiku... peluk diriku,.. dekaplah jiwaku...bawa raga ku melayang... memeluk bintang...“ ify membalas rio..
“terang saja aku menantinya.. terang saja aku mendambanya.. terang saja aku merindunya... karna dia.. karena dia... begituindah... begitu indah.... begitu indah... begitu... begitu indah...“
Mereka berdua tersenyum bersama.. yah suka banget mereka menyanyikan lagu itu. Lagu begitu indah yang dulunya sering dinyanyiin papanya untuk mereka. Sayang mereka sekarang hanya bisa menyanyikan lagu itu berdua..
******
Dua tahun yang lalu ketika mereka harus pindah..
Rio, ify dan mamanya terburu-buru berlari menuju sebuah kamar di rumah sakit. Papa masuk rumah sakit karena serangan jantung. Rupanya perusahaan papa pailid dan harus menanggung kerugian besar. Papa mungkin shock mendengar kabar itu dan penyakit jantungnya kambuh.
Mama sudah menangis dari tadi, air matanya tak henti-hentinya mengalir, matanya sudah bengkak.., sambil menggandeng ify mama mengajak rio berjalan cepat-cepat menuju kamar papa.
Di kamar tampak papa sudah terbaring lemah. Ada banyak alat dipasang di tubuhnya. Bahkan tabung oksigen juga ada di sebelahnya.. mama menatap papa, ada bulir air mata yang langsung menetes ketika melihat wajah orang yang mereka sayangi itu sekarang pucat pasih. Rio dan ify diam di samping papanya. Sesekali tangan ify menyentuh tangan papanya. Gadis kecil itu seakan ingin memberi tahu papanya kalau dia ada di sampingnya sekarang. Rio melihat papanya dalam diam. Ada perasaan takut yang tiba-tiba muncul di dalam hatinya. Tanpa dia sadari dia menahan sesak yang sesaat kemudian menjadi semakin menyesak di dadanya ketika mengamati tak ada reaksi dari papanya ketika dia memanggil papanya lemah.
“pa..“ mama kembali mencoba memanggil papa... papa hanya diam. Tapi kelopak matanya sedetik kemudian bergerak lembut. Mama menghapus air matanya dan kemudian mendekatkan kepalanya kearah papa, sangat dekat sampai akhirnya menyentuh kening papanya..
“ma..“ papa berkata lemah. Mama langsung menatap papa. Papa melepas masker oksigen yang terpasang di wajahnya. Mama tersenyum ke arah papa yang mulai menatap mereka sambil tersenyum.
“maafin papa yah... papa gagal ma..“ kata papa terbata-bata. Mama menggeleng.
“enggak pa. papa g salah,Papa g gagal. Mungkin rejeki kita memang cuma sampai sini. Lagi pula semuanya hanya titipan pa.. “ kata mama sambil menggenggam tangan papa, papa tersenyum.
“ma….. jaga anak-anak yah.. papa mau pergi. Maafin papa ..“ kata papa lemah.
“papa.. papa jangan bilang gitu…“ tangis mama pecah seketika. Air matanya yang tadi sempat dia hapus kini sudah kembali mengalir deras. Rio dan ify jadi ikut menangis. G sanggup rasanya kalau semua ini harus terjadi. Papa mengangkat tangannya. Mencoba menghapus air mata yang mengalir di pipi mama..
“mama jangan nangis… kasihan anak-anak..mama mesti kuat yah. Papa titip mereka.. “ mama mengangguk mendengarkan papa yang berkata dengan sangat lembut. Elusan tangan itu memang menguatkannya.
Kemudian Papa mencoba meraih rio.. rio melangkah mendekat ke papanya, air matanya mengalir melihat papa yang biasanya kuat sekarang malah terbaring lemah.
“kak rio jaga mama sama ify yah… papa percaya sama kakak. kakak memang anak laki-laki papa yang hebat.. “ kata papa sambil tersenyum ke arah rio. Rio gak tahu apa yang memberinya kekuatan mungkin senyum itu atau mungkin juga pesan itu. Yang pasti dengan mantap rio bisa mengangguk meski air mata mengalir deras di pipinya.
Ify pun mendekat ke arah papanya, dia sesegukan melihat papanya yang lemah. Papa yang selalu memanjakannya. Papa yang selalu menciumnya ketika dia tidur. Papa yang selalu membuatnya tertawa.. sekarang papa hanya bisa tersenyum dengan wajah pucatnya.
“adek… ify jangan nangis yah….. ntar cantiknya hilang. Papa gak papa kok.. papa cuma mau pergi.. Adek baik-baik yah sama mama dan kak rio.. adek juga mesti semangat, katanya pengen jadi artis.. pengen jadi penyanyi.. model dan pianis.. adek mesti semangat biar impiannya jadi kenyataan..“ kata papa sambil membelai lembut rambut ify.
“papa jangan pergi.. ify mau papa sama-sama dengan ify, kak rio dan mama.. “
“papa akan terus ada kok… papa akan selalu ada dan melihat kalian.. papa sanyang sama kalian..“
Papa mulai bernyanyi meski dengan lemah... papa memang paling suka menyanyi bersama mereka..
“...terang saja aku menantinya.. terang saja aku mendambanya.. terang saja aku menantinya.. karna dia.. karena dia.. begitu indah...“ ...
Itu lagu terakhir yang dinyanyikan papa karena setelah itu papa tak pernah bisa bernyanyi lagi. Papa sudah pergi.. ke surga...
Semenjak papa pergi mereka harus berjuang bertiga. Hanya ada mama, rio dan ify.. karena perusahaan papa bangkrut, semua milik mereka harus disita.. hanya tersisa sedikit tabungan yang kemudian di gunakan mama untuk membeli sebuah rumah sederhana di bandung ini dan membuat usaha ketering.
Dan di sinilah mereka sekarang... di bandung...
******
Rio menghentikan laju sepedanya. Ify kemudian turun dari boncengan dan tersenyum kearahnya. Mengambil tangan rio dan menciumnya.
“ify masuk dulu ya kak... dah kakak..“ kata ify sambil tersenyum. Rio juga tersenyum sambil mengacak-acak rambut ify.
“yah udah kakak pergi dulu yah.. hati-hati yah dek.. dah” kata rio yang kemudian kembali mengayuh sepedanya menuju sekolahnya. Ify sekarang sudah kelas 6 SD sedangkan rio sudah SMP.
Ify menatap punggung kakaknya dengan tatapan sendu. Masih terbayang dulu kakaknya tidak pernah menggunakan sepeda, setiap hari ketika mereka berangkat ke sekolah mereka pasti dianter sama papa, dengan mobil Mercedes papa yang berwarna hitam.. tapi sekarang mereka harus ke sekolah dengan sepeda.
“hai fy... “ seseorang menepuk bahu ify. Ify tersenyum ke arah sahabatnya itu.
“hai via... “ kata ify sambil tersenyum. Di sekolah yang ini sudah dua tahun ify bersahabat dengan sivia. Gadis manis mojang bandung asli ini memang ramah banget sama dia. Via juga yang membuat ify suka tinggal di bandung ini.
“fy, pulang sekolah ke rumah aku yah, kamu kan belum pernah ke rumah aku.“
“hm, ntar deh aku ijin sama kak rio dulu.“
“siiip!! kan g jauh juga dari rumah kamu.“
Mereka berdua pun berjalan masuk ke kelasnya.
******
Ify di bonceng rio dari rumah sivia, dia tadi bener-bener jadi mampir ke rumah sivia dan sekarang rio sudah menjemputnya dengan sepeda kesayangannya. Dari rumah sivia tadi ify terlihat diam terus.
“fy ada apa?“ tanya rio yang masih mengayuh sepedanya. Ify yang di belakang punggung rio masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Pikirannya masih lekat pada Grand Piano yang ada di rumah sivia. tadi ify sempat mainin piano itu. Sudah sangat lama semenjak semuanya terjadi. Dulu ify punya piano di rumahnya. Biasanya ify selalu main piano dan rio menyanyi untuknya. Papa dan mama suka sekali mendengarkan kolaborasi keduanya. Papa dan mama sempat bilang, “mendengar kalian bagaikan mendengar suara dari surga..“ tanpa ify sadari air matanya sudah mengalir..
“fy.. ada apa?“ tanya rio lagi karena dari tadi ify gak nyahutin dia. Rio kaget ketika dia mendengar isak tangis dari belakang. Rio langsung menghentikan kayuhanya.. dia turun dari sepeda dan melihat ify yang sekarang menunduk di belakangnya..
“ada apa fy?“ tanya rio lembut sambil membelai lembut rambut adeknya itu. Ify akhirnya sesegukan dan langsung memeluk rio.
“ify kangen papa kak.. ify kangen rumah kita yang dulu.. kangen saat-saat kita nyanyi bareng papa, kangen saat-saat ify main piano dan kakak nyanyi.. mama dan papa dengerin kita, tersenyum ke arah kita.. memeluk kita dan bangga pada kita..“ tangis ify pecah. Rio diam.. dia mengerti perasaan ify. Dia juga merasakannya, melihat rumah via tadi memang seperti melihat rumah mereka yang dulu. Meski berbeda tapi suasananya memang sama. Papa dan mama sivia tadi ada, menyimak permainan piano ify, rio sempat melihatnya tadi ketika dia menjemput ify jam 3 seperti yang sudah di janjikan.
Rio membelai rambut ify lembut dalam diam, mencoba menenangkan adik kesayangannya itu yang sekarang sedang menangis dalam pelukannya. Sudah lama dia g ngelihat ify nangis semenjak papa pergi dua tahun lalu dan mereka pindah ke bandung. Mereka memang berubah menjadi anak-anak yang kuat karena mereka sadar hanya mama lah yang sekarang berjuang untuk mereka, mereka sama sekali g mau membuat mama semakin susah dan sedih.
“sudah yah fy.. kita pulang sekarang, kasihan mama nanti khawatir..“ kata rio beberapa saat kemudian. Ify langsung melepaskan diri dari pelukan rio. Tangannya mulai menghapus air mata yang masih mengalir di pipinya.
“sudah.. sekarang senyum yah..” kata rio sambil tersenyum mengangkat wajah ify mencoba menatap lembut mata bening itu, mengalirkan energi agar sang pemilik mata bening itu bisa lebih tegar. Ify akhirnya mencoba tersenyum. Mereka pun pulang ke rumahnya. Yah, hanya seperti itu cara rio menenangkan ify, memeluknya, membiarkan ify menangis sejenak lalu kemudian mengajaknya untuk kembali tersenyum. Meski hati rio juga menangis, dia tidak akan pernah membahas perasaan sedihnya.. cukup dengan diam dan dia yakin itu akan lebih baik bagi ify..
“aduh.. kalian dari mana aja sih?” kata mama ketika mereka masuk ke dalam rumah.
“dari rumah temen ma, oh iya ma tadi bu ima bilang mau minta tambahan jumlah kroketnya..“ kata ify sambil salim ke mamanya. Mama ify cuma mengangguk. Rio sudah pergi ke kamarnya. Mulai asik dengan bukunya.. rio memang kutu buku. Semenjak tidak ada PS yang biasa menemaninya, rio jadi anak yang seneng banget baca. Apa pun dia baca, dari mulai Koran, majalah, buku pelajaran, semua yang bisa dibaca akan dia baca. Rio bahkan rela menyisihkan uang saku yang diberikan mamanya untuk membeli buku di pasar loak. Berkat buku-buku itu rio tumbuh menjadi anak yang berwawasan luas dan berkat buku juga dia bisa jadi juara terus dan dapat beasiswa.
Ify membantu mamanya di dapur. Menyiapkan makanan-makanan ringan pesanan warung-warung yang akan diantarkan rio pagi-pagi sekali sebelum berangkat ke sekola bersama ify.
******
Hari ini ify dan rio berangkat ke pasar setelah tadi menyebarkan makanan-makanan yang sudah dipesan. Rio mau beli buku lagi katanya. Sedangkan ify, uangnya selalu dia tabung.. entah sudah berapa sekarang. Sepertinya dia punya keinginan untuk membeli sesuatu. Tapi dia g pernah bilang mau beli apa..
Rio sedang melihat-lihat buku yang ada di pasar itu… Ify juga.. dia juga suka membaca buku, tapi biasanya dia cukup pinjam dari rio. Rio sendiri terkadang membelikan satu buku pilihan ify dengan uang sakunya. Rio memang kakak yang baik..
“kak ini bagus deh..” kata ify sambil menunjukkan sebuah buku berjudul ‘Essensial Song : Love Standards’.. rio mengambil buku itu dari tangan ify. Mencoba meneliti buku itu, buku itu adalah buku lagu, buku yang memuat banyak lagu, buku yang berisi lagu-lagu yang dimainkan dengan piano…itu buku piano... rio menatap ify sejenak. Mengerti kalau sang adik masih suka banget sama piano.
“tapi fy.. kita g punya piano lagi..” kata rio akhirnya. Wajah ify berubah sendu. Harusnya memang dari awal dia sadar kalau dia g punya piano. Untuk apa beli buku yang sama sekali g bisa dia pake dan praktekin.
“yah.. gak papa sih kita beli aja“ kata rio lagi dia g tega melihat wajah adiknya yang tadi sudah bersinar cerah seketika berubah sendu .. Ify menggigit bibirnya dan kemudian menggeleng.
“gak usah kak“
Rio tersenyum menatap ify yang sekarang tertunduk lesu.. “gak papa fy, siapa tau mungkin kita nanti punya piano lagi.. who knows??“ kata rio yang langsung membayar buku itu. Buku itu memang bukan buku sembarangan. Bukan buku murah.. tapi untungnya mereka mendapatkannya di pasar itu. Jadi masih terjangkau dengan uang saku rio yang sama sekali gak gede.
Ify tersenyum menatap rio yang memberikan bungkusan plastik buku piano itu kepada ify. Kak... kakak baik banget.. ify bahagia punya kakak.. kakak memang kakak yang paling baik.. kakak yang dikirimkan dari surga untuk ify......
*****
Rio membaringkan tubuhnya di kasur.. dia masih memikirkan apa yang terjadi tadi sore…
“uang tabungan ify hilang kak?” ify terisak. Rio memeluk ify yang sedang menangis di taman. Rio g sengaja tadi melihat sosok adiknya sedang duduk di taman sendirian ketika dia mau mengambil tempat makanan dan uang dari makanan yang dititip ke warung-warung tadi pagi. Rio terkejut ketika melihat ify ternyata sedang menangis..
“sudah yah fy… mungkin memang bukan rejeki ify.” Kata rio yang membelai lembut rambut ify. Ify masih saja terus terisak.
“tapi kak…. Ify udah nabung uang itu sejak lama. Ify mau beli piano kak.. tapi tadi uang itu malah dicopet..” ify kembali terisak. Rio terdiam di tempatnya dia sama sekali g tahu kalau ternyata yang diinginkan ify ternyata hanya piano.. yah piano..
Sepertinya semenjak pulang dari rumah sivia waktu itu hanya piano yang ify inginkan. Rio membelai lembut rambut ify lagi, melepaskan pelukannya sesaat dan menghapus air mata ify..
“hm.. jangan nangis dek. Mungkin nanti akan dig anti dengan yang lebih baik.. percaya deh..” kata rio sambil tersenyum. Melihat rio tersenyum, ada perasaan tenang yang langsung meliputi hatinya yang kacau. Kak rio benar, mungkin ini ujian.. dan mungkin nanti akan diganti dengan yang lebih baik..
Hm… fy,,, lo g perlu nangis lagi. Kakak bakal usahain supaya ify dapet apa yang ify inginin……. Karena kakak sayang kamu dek..
Rio kemudian mengangguk mantap.. gue harus nabung…!!!
******
Hari ini adalah hari ulang tahun ify yang ke 13 tahun.. mama sudah membuatkan sebuah kue tart coklat yang cantik banget, kue yang diatasnya ada hiasan bunga dan buah cherry, di atas kue itu ada duah buah lilin yang berbentuk angka satu dan tiga yang diatasnya juga ada tulisan nama ify,, Alyssa saufika umari. Ify duduk di ruang keluarga dengan mata tertutup. Rio sengaja menutup mata ify. Mama sudah meletakkan tart itu di meja yang ada di depan ify.
Perlahan rio membuka penutup mata ify.. ify langsung membuka matanya yang kemudian langsung berbinar-binar melihat kue yang ada di depannya.
“selamat ulang tahun sayang…” kata mama ify sambil menyodorkan kue tart coklat yang ada lilin berbentuk angka 13 diatasnya. Rio mengambil posisi di samping ify.
“thanks ma.. thanks kak..” kata ify sambil menatap mama dan kakaknya satu persatu. Ada sebuah senyuman manis yang lekat di wajahnya dan juga kedua orang yang paling dia sayangi itu..
“tiup lilinnya fy.. tapi jangan lupa make a wish dulu..” kata rio sambil menepuk pundak ify. Ify mengangguk. Dia memejamkan matanya dan mulai berdo’a sambil menengadahkan tangannya. Sesaat kemudian.. “amin..” ify mengusapkan telapak tangannya ke wajahnya. Ify kemudian mencondongkan mukanya.. “huhhhhhhhhhhhhff”.. dia meniup lilin yang ada di depannya..
Rio kemudian berlari ke ujung ruangan.. “tada…” kata rio sambil memperlihatkan sesuatu yang terlihat seperti sebuah kotak besar yang ada di atas sebuah meja yang ditutupi oleh selembar kain penutup berwarna putih.. ify terpana melihat rio dan hadiahnya itu.
“apa ini kak?” tanya ify ambil mendekati rio.
“kado dari kakak dan mama..” jawab rio sambil tersenyum.
Ify berjalan mendekati kado dari rio dan mamanya itu. Perlahan tangan ify mencoba menyentuh kotak besar itu... dan akhirny mencoba membuka kain penutup berwarna putih yang menutupi benda berbentuk kotak itu.
Ify menutup mulutnya dengan kedua tanggannya. Matanya terbelalak, air mata haru mengalir di pipinya. Ify benar-benar tak bisa menahan perasaannya. Seakan-akan ribuan kupu-kupu ingin keluar dari tubuhnya saat itu juga. Ify langsung memeluk mamanya dan juga kak rio. “Thanks ma..” …“thanks kak.”
Rio dan mamanya hanya tersenyum dan membalas pelukan ify.
“fy, ayo dicoba..” kata rio sambil menarik kursi dan meletakkannya di depan benda itu. Ify duduk dengan santai. Jemari tangannya mulai menyentuh bagian putih dari benda hitam itu.. dan akhirnya jemarinya itu mulai menari di atasnya..
Benda berbentuk kotak hitam itu adalah organ yang dibeli oleh rio dan mamanya kemaren. Rio sudah menabung untuk membeli organ itu. Dan mamanya.. mama rio membelikan table stand untuk organ baru ify. Yah mereka memang g sanggup jika harus membeli grand piano yang bisa sampai 100 juta itu.. hanya organ yang bisa mereka belikan untuk ify.. tapi bagi ify, organ yang diberikan oleh mama dan kakaknya itu bahkan lebih berharga dari pada grand piano paling mahal sekali pun.
Jari-jari ify terus menari mengiringi kebahagian yang ada dihatinya.. yah bahagia karena di umurnya yang ke 13 tahun dia masih diberikan kesempatan untuk bersama dengan mama dan kakaknya.. dan meski sekarang papa g bisa bersama dengannya ify yakin papa melihat dia dengan bahagia disana..
Terima kasih ya Allah, engkau telah memberikan anugerah kepada ku untuk memiliki keluarga yang benar-benar menyayangiku.
Papa yang selalu menyayangiku, yang akan selalu ada untukku… selalu ada di hatiku sampai kapan pun..
Mama yang selalu berjuang untuk ku dan kak rio.. mama yang selalu menyayangi dan perhatian padaku.. mama yang hebat dan akan selalu jadi yang terhebat…….
Dan Engkau bahkan memberikan seorang kakak paling baik di dunia ini untukku...
seorang kakak dari surga.... kak rio..
Sejenak ify menutup matanya, mencoba terhanyut dalam alunan organnya, mencoba menyalurkan rasa syukurnya lewat alunan nada yang dia alirkan dari jemari-jemari tangannya..... ify ingin saat ini tak pernah berakhir.. kebahagian ini....
thanks pa.. thanks ma.. thanks kak rio... kalian akan selalu menjadi orang-orang paling berharga bagi ify.,, selamanya.....
******
Jakarta... 24 April 2010.. Konser “voice of heaven“
Suasana MGK Jakarta benar-benar ramai hari itu.. sebuah konser tunggal akan dilakukan oleh seorang penyanyi, model sekaligus pianis muda bernama Alyssa Saufika Umari..
Lampu sorot mengarah ke tengah panggung. Suara tepuk tangan dan sorak sorai penonton yang memenuhi MGK itu pun terus membahana.. tiba-tiba semuanya sunyi senyap ketika denting pertama dari piano dialunkan… tampak ditengah panggung seorang wanita cantik duduk di depan sebuah grand piano berwarna putih.. jemari tangannya menari mengalunkan alunan denting piano yang amat merdu. Wajahnya yang cantik kemudian tersenyum ke arah sisi panggung yang lain..
Di sisi panggung yang lain sesosok laki-laki mulai disorot oleh lampu.... laki-laki itu kemudian mengangkat kepalanya dan mulai bernyanyi dengan diiringi denting piano sang pianis… dibelakang panggung seorang ibu tersenyum menatap keduanya… bangga..
....Dan sekarang semua menjadi kenyataan…
Impian ku... tercapai......

.....Papa, sekarang papa bisa lihat..., ify sudah jadi pianis..pa..
.. dan sekarang ify dan kak rio sedang menyanyikan sebuah lagu untuk papa..
semoga papa bisa mendengarkannya...
mendengarkan suara kami dari surga......
karena ify yakin sekarang papa sudah ada di surga...

...Thanks kak rio..
Karena kakak adalah kakak terbaik untuk ify...
Kakak yang dikirim dari surga untuk ify..

>>>>>>>>>>penampilan Mario Stevano Aditya Haling dan Alyssa Saufika Umari<<<<<<<<< ******* “saudara adalah anugerah paling berharga yang pernah kau miliki..“ “Karena saudaramu adalah orang yang diutus Tuhan untuk selalu menyayangi dan mendampingimu.. Orang yang akan selalu menerima mu dengan segala yang ada pada dirimu... ...Maka sayangilah saudaramu seperti kau menyayangi dirimu sendiri Karena dia adalah hadiah dari surga untuk mu..“ ***** Special For my beloved brothers... Muhammad Dani Suarman, Ahmad Syukri, Muhammad Rizki and all my brothers n sisters that I can’t mention one by one…. I love all of u… you are the gifts that Allah gave for me from the heaven… 25 April 2010 With love… Yuliana indriani..
______________The END___________________

*special for Alyssa and Mario.. ..I always love both of you and all idola cilik… hope everyone of you will be a successful person in the future…. Chayo!!!! >>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Hua.. maaf yah kalau kurang puas.. lagi-lagi alur saya, bolak-balik maaf kalau jadi pusing.. yah karena memang jalan pikiran saya suka bolak-balik gitu deh jadi mungkin menurun juga sama anak saya ini.. (loh???)
Sebenarnya saya mau masukin adegan penampilan rio dan ify kemaren, yang katanya malah ada adegan tangan rio ngarah ke ify, tapi karena g bisa nonton kemaren jadi g bisa nulisinnya.. maaf yah.. but yah dengan segala kekurangan yang ada saya harap semuanya suka membaca cerita ini.. thanks.. saran dan kritiknya ditunggu. ^^

Jumat, 23 April 2010

special thanks to kak tami..

hua.... saya bener-bener bersyukur,,,

kak ami thanks banget yah... berkat pesen kakak sekarang udah g sedih lagi..

bener kata kakak.. mungkin ini ujian dari allah, kritik.. bukannya yuli emangpengen dikritik.

thanks kak, kakak bener-bener baik, dari ngajarin yuli nulis, ngasih kritik, ngasih info sampe sekarang ngasih yuli semangat dan menghibur yuli..

yuli cuma bisa bilang Thanks berat kak tami....

special thanks to Ify

hm, tadinya lagi sedih banget dan niat mau mogok nulis!!!

beneran deh, shock banget tadi ada koment yang bilang k******* padahal yang koment itu sudah termasuk orang yang say ucapin terima kasih karena sua baca cerita saya..

kecewa.. pasti

saya nulis cerita itu dengan cinta, tapi... yah sudahlah..

tapi tadi waktu mampir ke blognya ify (lagi2) seneng banget lihat balasan komentnya..

ternyata ify sempet baca cerita saya. dan dia seneng!!!

rasanya mau loncat kegirangan, saya memang pengen banget... banget,,, banget... ify baca cerita-cerita saya yang make tokoh ify..


muka saya yang tadi udah ditekuk 15 gitu sekarang malah mau senyum terus... beneran deh jadi berubah 180 derajat..

jadi semangat buat nulis lagi... ^^

thanks berat yah ify...

so, i just wanna say special thanks for you Alyssa Saufika Umari...

thanks udah buat saya semangat nulis lagi,

semoga kamu selalu sukses yah, saya dan semuanya do'ain kamu kok.. love u ify..

saya.......

hm,, hua.... saya lagi bener-bener kacau ini..
saya memang mungkin masih terlalu kecil yah, masih berjiwa kecil mungkin...

saya mungkin belum siap dengan semuanya,

kritik itu manis... mungkin, tapi kenapa jadi terasa amat sangat menyakitkan kalau disampaikan dengan kata-kata kasar...

maaf yah kalau saya banyak salah...

maaf juga kalau belum bisa memuaskan semuanya,,, saya kan bukan alat pemuas.

mau nenangin diri dulu ah...


kayaknya nulis ditunda dulu biar bisa netral lagi dah.. kritiknya terlalu pedas sih, padahal saya pesan yang asin-manis plus disiram kuah rujak.. (????? emang kripik?)


jadi saya mohon maaf yah...


buat semua yang sudah baca cerita saya thanks, saya masih mau belajar nulis kok, tapi tolong kritik saya yah dengan cara yang lebih manis.. thanks

Kamis, 22 April 2010

belajar nulis....... evaluasi nih..

saya baru belajar nulis nih, nah ini beberapa hal yg suka jadi kekurangan saya, biar g lupa d catet aj dah biar inget..

1. penulisan,suka salah ketik,, human eror biasalah..saya juga suka agak alay ngegunain tanda baca,.

kt k tami: kebiasaan nulis banyak titik diakhir kalimat,. jadi mesti dkurangin tuh.

kt aditya mulya: nulis cerita fiksi yg nyantai n gaul jg mesti merhatin penulisannya.

kata lia, k nasa, k tri, jeha n yg pernah koment d diskas ttg cerita yg baik : g alay! pokoknya g susah dibaca dah.

2. alursaya suka nganeh klo bikin alur, ska maju tapi tiba2 pengen bolak-balik..

kt bg uki: awalnya pengen protes sm alurnya yg bikin pusing, tp klo ceritanya da selesai bru jelas dah..

jadi mesti belajar lg biar pembaca g pusing. kasihan hehe... tp alur yg gtu gpp jg klo normal n g bikin pusing.

3. penokohan..nah in yang susah.

kt k tami: cba bka blog-nya aditya mulya spy ngebantu penokohannya.

kt k3 : tokohnya mirip sm cerita lain, tp yg skg udah beda kok.kt intan : cerbung yg skg penokohanya kurang kuat.hm, susah memang kayaknya..

dan ini PR besar saya! akan terus belajar nih.

4. deskripsihua in jg susah..

kt k3: kebanyakan dialog, deskripsinya kurang.. cba lebih dseimbangin.

kt bg uki: cerita itu kan kuncinya biar pembaca seolah2 ada dsna dan jg merasakannya,,

kt bku yg dbc bg uki: deskripsi yg bagus itu yang paling rendah tingkat abstraksinya.. hm, jadi saya jg punya satu PR besar lg nih..

5. yg kelima itu ide cerita.

kt aditya mulya: ad 2 hal pnting yg bikin org bc tulisan lo. cara penyampaian lo dan ide cerita lo.

kt temen2 yg komet d diskas tentang cerita yg bagus: yang ceritanya berani beda dari yang lain..

6. scene,saya suka banget tuh dalam stu part adegannya banyak dan tokohnya beda2..hehe...

kt k3: cuma cerita kamu suka ganti2 cerita tokoh gitu jd agak pusing.

kt yg koment di sorry prolog : hm, terlalu banyak cerita tokohnya dalam part ini, jadi rada bingung.

kt k tami: hua kamu banyak banget ngasih scene dalem 1 part klo g salah hitung ad 5 scene, coba sedikit di irit.dan saya sedang belajar nih, semoga aj bisa lebih baik..

hm, jadi mesti lebih kreatif nih..

kira2 begitulah evaluasi saya tentang pelajaran menulis saya. semoga bisa lebih baik lg nulisnya. karena saya memang pengen jadi penulis. amin semoga bisa..buat temen2 sesama penulis kalau ad saran, kritik dan tips lg tolong ditambahin yah..

sankyu. ^^

Rabu, 21 April 2010

sebuah episode awal bidadari dan lelaki langit

Hai all… hm ada cerpen lagi nih. Ini cerpen fav saya selain “my bro, my dreams” dan ini cerita romantis dari saya, g tau deh kalian nilainya romantis atau enggak… tiap orang kan punya selera dan pemikiran yang berbeda. Sebenarnya ini cita-cita dan khayalan saya. (memang suka ngayal jadi bidadari sih… yah namanya juga hayalan g papa dong agak tinggian dari pada ngayal jadi presiden?? Biasa banget.) oh iya pemerannya diambil dari cerita “you teach me….” Jadi kayak lanjutannya gitu. Lebih asik kalau udah baca yang pertama. Yang udah baca “You teach me” wajib baca yang satu ini..
Hope u like it… this is it!!!
Sebuah Episode Awal Bidadari dan lelaki langit….
Ify melihat bayangan dirinya di depan cermin. Dia mangut-mangut sendiri. Hm… rasanya udah pas deh. Hari ini ify memakai baju lengan panjang dengan motif sederhana dipadu dengan rok panjang yang juga sederhana tetapi manis, serasi… rambutnya pun dia jepit dengan pita warna pink ke arah samping. Tak lupa dia memakai kalung dengan bandul bunga matahari yang selalu dia jaga. Tiba-tiba HP-nya berdering, mendendangkan sebuah lagu favoritnya. cakka akustik version “one time“. Lagu yang memang khusus dinyanyikan untuknya satu hari sebelum cakka berangkat ke ausie dan cakka bahkan sudah ngirim video plus MP3nya ke ify.
“ assalammu’alaikum…hallo..”
“wa’alaikummussalam, hallo fy” senyum ify mengembang ketika dia mendengar suara itu. Suara orang yang sudah tiga tahun tidak bisa dia temui.
“iya cak. Apa kabar?”
“baik, gue udah mau berangkat nih.. lo tungguin gue yah di bandara.”
“siiiiiip bos. Gue malah udah siap dari tadi.“
“aduh lo fy ada-ada aja, gue aja belum berangkat. Lo malah udah siap, ntar gue sampai lo udah kusut.“
“habis gue g sabar aja.. tenang sekusut-kusutnya gue kan masih aja cantik..“
“ih dasar narsis, ada juga secantik-cantiknya elo tetep aja kusut..”
“hehe..“
“seneng banget gue denger lo ketawa fy… gue juga udah g sabar ketemu lo lagi. Udah yah gue berangkat dulu. Gue usahain deh secepat kilat sampe sana“
“oke cak. Gue tunggu.. “
Ify tersenyum setelah berbicara di telpon dengan cakka. Cakka memang janji akan balik ke Jakarta minggu ini, katanya sih lagi liburan gitu, jadi dia sempet-sempetin buat balik. Ify kembali melihat cermin, menyisir kembali rambutnya.
“ting…. Tong…” tiba-tiba bel rumah ify berbunyi. Ify sedikit berlari ke arah pintu karena memang hanya ada ify di rumah hari ini. ify membuka pintu. Wajahnya berubah seketika ketika dia melihat orang yang ada di depannya.
“cakka???” Cakka tersenyum ke arah ify. ify masih terlihat kaget dan g percaya melihat sosok laki-laki di depannya. Laki-laki itu sudah berubah, rambutnya yang biasanya harajuku sekarang terlihat lebih natural walau masih sedikit gondrong, pakaiannya yang dulu suka pake kaos seadanya sekarang sudah pake kemeja yang kasual. Terlihat lebih dewasa.
“hai fy…” kata cakka sambil tersenyum.
“ih!!!!! Jahat! Katanya belum berangkat! Eh sekarang udah ada di sini. Cakka jelek!“ kata ify sambil sedikit cemberut. Cakka tertawa melihat ify yang ngambeg.
“kan biar surprise... lagi pula emang g seneng apa kalau gue dateng lebih cepat??”
“enggak”
“hm. Ya udah.. gue balik lagi ah ke ausie...“ kata cakka sambil membalikkan badannya.
“eh. Jangan! Masak baru dateng udah mau balik lagi??“ cakka tersenyum ke arah ify. “oke tapi ada syaratnya.”
“apa?” kata ify sambil menatap cakka. Sudah lama banget rasanya g ngelihat wajah itu. Cakka tersenyum ngeliat ify.
“lo harus mau gue ajak jalan hari ini… “
“oke deh, tapi mesti ajak sivia..”
“sip, lagi pula g asik kalau berduaan… nenek bilang itu ber..ba..ha..ya..!” ify tertawa mendengar cakka yang menyanyikan bagian berbahaya-nya.
Ify langsung nelpon sivia dan minta dia ikut mereka jalan, awalnya sih sivia ogah. Yah masak jadi obat nyamuk, tapi karena ify mohon-mohon dia jadi luluh juga. Ify, sivia dan cakka pun akhirnya milih jalan ke kebun binatang. Dari pada ke mall, bosen. Di sana mereka seneng-seneng, ngingat-ngingat tiga tahun lalu pernah juga kesini bareng patton.
“fy.. tuh temen lo masih aja disitu manjat-manjat.” Kata cakka sambil menunjuk seeokor orang utan yang sedang nongkrong di salah satu dahan.
“enak aja itu mah kembaran lo! “ kata ify ngebales cakka. Cakka dan sivia tertawa.
“kalau yang itu inget ga? Tuh yang pernah ngambil sandal lo vi..” kata cakka sambil nunjuk seekor monyet.
“gimana sih cak, yang ngambil sandal itu kan bukan di kebun binatang tapi di jalan waktu kita mau ngajar.. pikun nih!”
“anggap aja sama vi, siapa tau monyet itu ketangkep dan sekarang akhirnya di sel gitu gara-gara ketahuan nyuri sandal lo..”
“jiah elo ngayal! Dikata si monyet masuk sergap apa??” mereka tertawa lagi. Setelah puas keliling kebun binatang mereka langsung nyari tempat makan.
Ify duduk di samping sivia dan cakka ada di hadapan mereka. “mau makan apa?“ tanya cakka.
“terserah“ jawab sivia dan ify kompak.
“kebiasaan deh…“ kata cakka geleng-geleng kepala sambil berdiri dari bangkunya buat mesen makanan. Mereka sengaja buat makan di tempat yang sederhana jadi g ada tuh menu yang dikasih, mesti pesen sendiri.
“lo pesen apa tadi cak?” tanya ify.
“terserah“ jawab cakka pendek.
“yee emang ada menu ‘terserah’?”
“liat aja deh ntar.. “ kata cakka sambil tersenyum. Ify dan sivia cuma bisa pasrah. Tak lama kemudian pelayan dateng dengan baki yang berisi tiga buah piring yang udah ada lauknya. Cakka tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada pelayang itu, sivia dan ify juga.
Ify kaget ngeliat makanan yang sudah ada di hadapannya. Sivia juga, tapi dia sih biasa aja gak langsung heboh kayak ify. Cakka tersenyum puas ngelihat wajah ify.
“ikan???? “ kata ify sambil melihat ke arah cakka. Cakka mengangguk mantap sambil tersenyum.
“ah elo cak. Udah tau juga kalau gue g suka ikan, malah dipesenin ikan! Jahat lo !! “
“yeee siapa juga tadi yang bilang terserah. Udah makan aja, enak nih.. jangan manja yah.” kata cakka yang sudah mulai menyantap makannannya. Sivia tersenyum ke arah ify.
“coba aja dulu fy, enak kok..”
Ify kembali menatap piringnya. Di piring ify, seekor ikan goreng sudah tergeletak pasrah untuk disantap. Ify menelan air liurnya, g tega dia harus makan ikan. Ify memang g terlalu suka ikan, bagi ify selama ada makanan lain dia g akan makan ikan.
“ayo makan fy, masak dianggurin aja.. kasihan tuh ikan.” kata cakka lagi. Ify sedikit melotot ke arah cakka. Cakka g bisa nahan diri buat g ketawa. Sivia senyum-senyum di samping ify. Ify mulai menyantap makan siangnya. Cakka dan sivia tersenyum melihat perjuangan ify itu. Mereka sama-sama tau betapa ify g suka ikan, tapi ify pasti g mau juga mubadzir dengan nganggurin tuh ikan.
“ayo fy dikit lagi” kata cakka ketika ify menghentikan suapannya. Lagi-lagi ify melotot ke arah cakka.
“enak aja lo… susah tau! Nyiksa gue nih..” kata ify.
“yee, gue g nyiksa lo kok. Gue kan Cuma pengen aja lo makan yang rada bergizi dikit. Liat aja tuh badan lo kurus banget. Lagi pula ikan tuh bagus fy, banyak proteinnya. Orang jepang aja suka. Makanya mereka pinter. “ jelas cakka. Ify hanya mencibir cakka.
“hahahaha dibilangin g percaya. Coba tanya aja tuh sama sivia kalau g percaya.. yah g vi ?“ kata cakka sambil mengalihkan pandangannya ke arah sivia.
“iya fy. Makan aja deh g boleh mubadzir, temennya setan tuh kalau mubadzir dan boros.. kan ada dalem al qur’an“
“tuh fy dengerin udztaza kita udah mulai ceramah.. makan aja deh“ kata cakka, sivia jadi malu sendiri jadinya dibilang udztaza.
Setelah selesai makan mereka nyari mesjid baut sholat dzuhur. Sivia dan ify berjalan ke arah tempat wudhu perempuan. Sedangkan cakka langsung berjalan ke tempat laki-laki.
“fy, lo dan cakka?” Tanya sivia ketika mereka sedang antri buat wudhu. Karena baru adzan dzuhur jadi yang mau sholat rada rame.
“temen“ jawab ify pendek. Walau sebenarnya dia merasakan sedikit perasaan aneh ketika dia mengucapkan kata itu.
“serius? Tapi waktu dia mau ke ausie dia sempet bilang “sayang“ kan..?“ kata sivia lagi.
“iya vi.. tapi itu kan masa lalu, kita g pernah bahas masalah itu lagi kok. Di telpon atau di chat kita g ngebahas masalah itu sama sekali. “ kata ify yang mulai menggulung lengan bajunya.
“oh, tadinya gue kira kalian udah jadian. “ ify tersenyum mendengar kata-kata sivia. Tanpa dia sadari ada perasaan panas di kedua pipinya. Untung sivia segera ngambil air wudhu jadi dia g sempat ngelihat rona merah di pipi ify.
Setelah selesai sholat dzuhur mereka bertiga memilih buat mampir ke sekolahan tempat mereka dulu ngajar. Sivia dan ify kadang-kadang masih suka ke sana, walau kadang g bisa karena jadwal kuliah yang udah mulai padat. Cakka antusias banget pengen ke sana, katanya udah kangen sama suasana dulu, sayang patton g ikut karena dia belum liburan, lagi pula di ausie patton malah udah sibuk les sana-sini termasuk les vocal. Dia pengen jadi penyanyi katanya.
“assalammu’alaikum....“ kata ify, sivia dan cakka ketika mereka masuk ke sekolah itu. Sekolah itu memang sudah berbeda sekarang. Bangunannya sudah bersih dan kokoh. Papan tulis kapur 1x1 meter itu sudah di ganti dengan sebuah papan tulis whiteboard yang berukuran lebih besar. Kursi-kursi yang dulunya reyot pun sekarang sudah bagus semua. Ini memang berkat bantuan orang tua cakka juga. Sebelum ke ausie cakka sempet minta orang tuanya buat ngebenerin tempat belajar anak-anak itu. Dan hasilnya sekarang, lebih banyak anak yang mau belajar di sini.
“wa’alaikummussalam....“ koor anak-anak itu. Kebetulan hari ini memang jadwal sivia dan ify buat ngajar, kalau g bisa ngajar sivia dan ify biasanya nyari guru pengganti buat anak-anak itu. Cakka tersenyum melihat anak-anak itu antusias. Ada beberapa anak yang dia kenal, tapi lebih banya wajah-wajah baru yang belum dia kenal. Mungkin anak-anak yang dulu biasa belajar disini sudah pada SMP dan sibuk jadi g belajar lagi, rata-rata anak-anak disini masih SD dan kecil-kecil.
“kakak.. ini siapa?“ tanya seorang anak perempuan mendekati mereka sambil menunjuk ke arah cakka. Cakka tersenyum dan mendekati anak kecil itu.
“ini kak cakka... adek siapa namanya?“ kata cakka sambil setengah jongkok medekati adek kecil itu. Sepertinya dia memang terlalu kecil buat ikut kelas ini, umurnya mungkin baru 6 tahun. Anak perempuan itu tersenyum malu.
“itu oik kak... adek saya yang kecil waktu itu“ kata obiet mendekati cakka.
“eh, apa kabar biet? Jadi ini oik yah? Wah udah lama g ngeliatnya. Dulu kan dia kecil banget suka ngikutin kamu terus.“
“baik kak.. iya sekarang sih udah lumayan gede. Kak Patton apa kabar kak? Enak yah kak patton bisa ke ausie“ kata obiet. Cakka tersenyum ke arah obiet.
“patton baik biet, sekarang dia lagi sibuk sekolah aja dan lagi sibuk juga tuh belajar nyanyi, jiwa ngamennya masih ada...“ kata cakka sambil tersenyum. Obiet juga jadi ikut tersenyum. Sivia dan ify sudah sibuk dengan anak-anak yang lain. Cakka akhirnya asik ngobrol sama obiet yang kebetulan hari itu nganterin oik buat belajar disana. Obiet sendiri sudah masuk SMP, kadang dia juga yang biasa ngehandle anak-anak kalau ify dan sivia telat dateng.
“gimana biet sekolahnya? Oh iya selama g ada gue gimana keadaan di sini?”
“sekolah gue sih biasa aja kak. G ada kak cakka rada garing sih, g ada lagi yang ngajarin kita nyanyi sambil main gitar. Kak ify dan kak sivia kan g bisa maen gitar..”
“hahaha.. oh iya kamu juga suka nyanyi kan?”
“iya kak..”
“hm, kalau g salah ada lomba tuh, buat festival internasional gitu. Patton ikut, acaranya di ausie biet. Di sekolah kamu di tawarin gak?”
“iya sempet denger kak.. tapi katanya audisi dulu buat pelajar SMP se-Jakarta gitu biar bisa di pilih siapa aja yang bakal ngewakilin Indonesia.“
“ikut aja biet, siapa tau kan biasa ke ausie. Ntar bisa ketemu patton deh.“
“iya kak. Rencananya juga gitu. Semoga aja bisa. “
“amin.. semangat biet. Nothing impossible.” Kata cakka sambil menepuk pundak obiet. Obiet mengangguk mantap.
*****
Sudah seminggu cakka ada di Jakarta. Tiap hari dia g pernah absen ke sekolah. Dia ngajar anak-anak itu bahasa inggris dan juga kadang nyanyi-nyanyi sambil main gitar. Anak-anak seneng banget ada cakka di sini. Sivia dan ify juga jalan mulu bareng cakka, ke musium lah, ke stasiun lah, ke monas lah, ke pasar trasisional juga pernah, kemaren mereka malah tamasha ke kota tua. Cakka sih yang maksa, katanya dia udah kangen banget dengan jakarta, jadi selama liburan pengennya keliling jakarta sampai puas.
“fy, thanks yah udah make kalung itu terus“ kata cakka di telpon malam itu. Ify terkejut, padahal selama jalan dan ngajar cakka sama sekali g pernah bahas masalah ini, ify kira cakka udah ngelupain masalah kalung itu. Dan juga tentang mereka...
“iya.. gue seneng kok makenya. Perasaan gue jadi tambah cantik deh.”
“hehehe… iya lo emang cantik fy, oh iya.. kapan tuh?”
“hm rencana itu yah? secepatnya cak.. gue rasa sudah saatnya buat gue buat ngelakuin itu. Udah telat banget rasanya. Gue maunya sih mulai besok.”
“g ada kata terlambat fy... Wah berarti gue sempet dong ngelihatnya? Gue yakin lo bakal tambah cantik fy...kayak bidadari…”
“sankyu…ini juga berkat lo cak”
“emang gue ngapain?”
“yah gitu deh pokoknya thanks berat cak.”
“iya sama-sama”
*****
Pagi itu ify sudah bangun pagi-pagi, dia sibuk sekali pagi ini. pakaiannya sudah dia persiapkan. Baju putih panjang dengan rok hitam yang cantik dengan ornament bunga-bunga di roknya. Selesai bersiap-siap ify langsung pamit ke mama dan papanya. Mama dan papa ify takjub ngelihat anak perempuannya pagi itu.
“cantik banget fy...“ kata mama ify sambil mencium pipi kiri dan kanan ify.
“thanks mom“ kemudian Ify salim ke papanya yang tersenyum melihat ify.
“pa,ma ify pergi dulu yah..”
“iya hati-hati fy, salam buat cakka yah.“ ify mengiyakan dan langsung berangkat dengan menggukan mobil honda jazznya. Ify mampir ke rumah sivia dulu buat jemput sivia. Sivia berlari-lari keci menuju mobil ify. Sempet kaget ketika dia masuk ke dalam mobil ify.
“wah fy.. jadi yah ?? cantik banget lo“ kata sivia takjub. Ify tersenyum kearah sivia.
“iya nih, g bisa ditunda lagi vi.. gue harap gue bisa menjadi lebih baik.“
“amin… yang pasti menurut gue lo udah menjadi lebih cantik..“
“thanks vi“
Ify langsung mengarahkan mobilnya ke arah bandara. Hari ini dia sudah janji buat nganter cakka yang mau balik lagi ke ausie karena liburannya udah selesai dan dia mesti balik buat kuliah. Di bandara cakka sudah duduk dengan santai di kursi tunggu. Dia menunggu jadwal keberangkatannya sekaligus menunggu seseorang yang dia harap akan datang hari itu.
Ify melihat cakka sedang duduk sambil memainkan HP-nya.. sepertinya sedang mengetik SMS. Benar saja beberapa detik kemudian HP ify bergetar. SMS dari cakka.
By : cakka
“lo dimana?? Jadi nganter gue gak? Pesawat gue bentar lagi nih.”
Ify tersenyum dan langsung menelpon cakka. Terlihat cakka langsung mengangkat tangannya, meletakkan handphonenya itu ke telinganya.
“lo dimana fy? Gue udah mau berangkat nih.“
“turn around cak..“ kata ify lembut. Cakka berdiri dan membalikkan badannya. Waktu terasa berhenti sejenak. Semua yang ada di sekitar mereka seakan berhenti yang ada hanya mereka berdua, saling berpandangangan dengan HP masih di telinga masing-masing, senyum langsung mengembang di bibir keduanya. rasanya ingin seperti ini terus. saling memandangi… mata itu…. Senyum itu… Tapi sedetik kemudian semuanya kembali normal. Ify melambai ke arah cakka. Cakka tersenyum dan melangkahkan kakinya menuju ify dan sivia.
“hai” kata cakka yang masih menatap ify lekat, tapi kemudian menunduk.
“hai” balas ify sambil tersenyum.
“aduh kayak baru kenal aja deh kalian..” sivia di samping mereka langsung geleng-geleng kepala. Cakka dan ify langsung malu sendiri. Tadinya lupa kalau ada sivia di samping mereka.
“pesawat dengan tujuan australia akan segera perangkat. Kepada semua penumpang harap segera memasuki pesawat...“ suara itu tiba-tiba mengagetkan mereka. Cakka tampak kecewa, begitu juga ify dan sivia. Cakka langsung menyelipkan selembar surat kepada ify sambil tersenyum. Ify kaget karena dia ternyata juga ingin melakukan hal yang sama.
“loh surat-suratan??? Udah janjian yah?“ tanya sivia yang ngelihat mereka aneh. Cakka dan ify hanya tertawa. Sama sekali g direncanakan sebenarnya..
“eh gue berangkat dulu yah.. take care! Titip sekolahan dan adek2 yah.. “ kata cakka.
“beres bos. Hati-hati di jalan yah..” kata sivia dan ify kompak.. cakka berjalan menuju pintu untuk memasuki pesawat. Tapi sebelum dia harus menonaktifkan HP-nya cakka menyempatkan diri untuk mengetik SMS.
By : cakka
Lo cantik banget... secantik bidadari fy… semoga lo menjadi bidadari itu.
Ify tersenyum membaca SMS cakka. Cakka sudah masuk ke pesawatnya. Ify hanya bisa melihat pesawat itu take off dan pergi meninggalkannya.
Di pesawat cakka langsung duduk di bangkunya dan membuka surat yang tadi sempat diselipkan ify ke tangannya. Dia tersenyum sendiri kalau inget kejadian tadi, mereka sama sekali g janjian mau bikin surat tapi ternyata malah sama-sama punya ide yang sama.. cakka mulai membaca kata-per-kata yang ada di surat itu, serasa-rasa ify lah yang berbicara kepadanya.
Cakka jelek… !!!!
Ih cepet banget sih lo mesti balik lagi ke ausie. Satu minggu itu sama sekali g kerasa bagi gue. Udah tiga tahun gue g liat muka lo yang rada nyebelin itu.. mana bisa diobatin cuma dengan satu minggu. eh rambut baru yah? sempet kaget gue ngeliatnya, tapi bagi gue lo jauh lebih cakep sekarang. Walau masih gak keren-keren amat sih… Hehehe becanda cak.
Gue nulis ini gara-gara takut ntar g sempet ngomongnya. Takut nangis lagi kayak tiga tahun lalu, dan nanti lo malah bingung sendiri gimana cara diemin gue.. ^^v
Gue bener-bener mau bilang thanks berat ke lo cak, berkat lo gue udah jadi berani buat ngelakuin keinginan gue. Thanks berat. Gue masih ingat kata-kata lo.
“fy, lo harusnya ngelakuinnya dulu baru nanti lo bisa ngejalaninnya. Gimana lo bisa ngelakuinnya kalau yang lo pikirin cuma ketakutan lo yang sama sekali g penting. Ingat fy, hidayah g datang gitu aja... dia harus dijemput fy. Dan ketika hidayah itu telah sampai kepada lo..... apa lo mau ngelepasnya gitu aja?? Gue yakin lo bisa fy….. dan gue yakin lo bakal jadi bidadari..“
Thanks cak.. bagi gue you are the best. Lo udah ngajarin banyak hal ke gue.. dan gue akan selalu ingat semua yang udah lo ajarin ke gue.
Take care cak..
Balik lagi yah kalau liburan.. Tapi jangan lupa oleh-oleh, masak dari ausie cuma bawa tangan kosong??? ^^v
Bye, sukses selalu..
n.b : jangan ketawa yah ngeliat gue hari ini..... kan baru pertama kali, semoga bakal jadi awal yang indah.,
cakka tersenyum membaca surat ify. Gue g ketawa ngelihat lo hari ini fy.. mana bisa gue ketawa ngelihat bidadari kayak lo. Lo cantik hari ini fy, dan gue yakin lo akan semakin caktik…. Lo akan semakin baik, gue yakin lo bakal jadi bidadari itu.. dan gue… gue akan belajar terus buat menjadi lelaki langit itu. Lelaki langit yang pernah lo bilang… lelaki langit yang datang dengan cahaya…
***
Ify masuk ke kamarnya. Dia sudah g sabar buat ngebaca surat dari cakka.. mata ify berbinar ketika membaca barisan kata yang di tulis oleh cakka. Kalau dipikir-pikir mereka seperti terhubung oleh satu benang kasat mata, yah.. surat mereka seperti saling bicara.. mungkin karena memang ditulis dari hati.
Alyssa saufika umari yang manja….
Lo pasti bilang gue jelek kalau manggil nama lo lengkap-lengkap gini.. padahalkan emang aslinya lo manja ??? ^^
Hm, gue sengaja nih nulis surat biar bisa lo baca terus kalau gue udah balik ke ausie, gue yakin lo pasti belum puas kan ngelihat wajah gue yang ganteng ini. Hehehe.. bisa ketebak deh lo pasti langsung ketawa bacanya. Dan gue akan selalu suka kalau lo ketawa.. kalau lo nangis gue jadi pusing. Jelek banget sih lo kalau nangis.. ^^v
Gue seneng banget ketika lo bilang lo pengen ngelakuin itu. Waktu dulu lo pernah bilang ragu buat ngelakuinnya. Padahal gue yakin lo bisa fy… lo sendiri yang pernah bilang ke gue waktu kita chat,
“cak, gue pengen jadi bidadari….…” waktu itu gue belum ngerti apa-apa..
“maksud lo ? “
”gue pengen jadi bidadari syurga cak… jadi muslimah yang seutuhnya., muslimah yang kaffah. Yang jadi bidadari syurga kelak…dan nantinya akan berjodoh dengan laki-laki langit yang datang dengan cahaya..“
Gue cuma bisa diem waktu itu… gue ngerasa gue udah terpisah jauh dari lo. Gue tau konsekuensi jadi bidadari itu jadi sesuatu yang suci kan?? Dan g mungkin gue ngajak lo pacaran padahal lo mau jadi bidadari.. tapi gue g kecewa sama sekali fy.. gue dukung lo kok… (itulah alasan kenapa gue g pernah bahas masalah kita.. karena gue udah rela kita tetep jadi temen.)
Dan gue cuma bisa bilang agar lo g usah takut buat ngejalani semuanya…… gue yakin lo bisa. Lo bisa jadi bidadari itu. Bidadari yang terjaga, bidadari yang suci.. bidadari yang ditakdirkan akan berjodoh dengan laki-laki langit itu…
Semoga lo bisa jadi bidadari fy…
Gue selalu do’ain lo…
Oh iya… bidadari itu g manja kan??? jangan manja lagi yah… maaf lupa ngasihnya.. ini oleh-oleh dari ausie buat lo dan via.. gue yakin lo rada sebel juga kalau g dapet apa-apa dari gue. Semoga lo seneng yah…
n.b : gue yakin lo cantik banget hari ini…lo sudah memilih jadi bidadari itu dan gue bahagia buat lo. ^_^
ify g bisa nahan air matanya yang mengalir di pipinya . ini bukan air mata sedih memang, ini air mata bahagia.. yah ify bahagia sudah bisa mengenal cakka. cakka yang sudah seperti laki-laki langit baginya. ify menatap bayangan dirinya di cermin.. jilbab putih itu kini menjadi mahkotanya. Sambil menggenggam erat gantungan kunci yang diberikan cakka ify hanya bisa tersenyum menatap cermin.
Semoga gue bisa bener-bener jadi bidadari itu….
Thanks cak… semoga ini jadi sebuah episode awal yang indah buat kita berdua.
... gue yakin lo bakal jadi lelaki langit. Dan bila memang bidadari berjodoh dengan lelaki langit, gue harap semoga kita berjodoh.. dan kalau kita g jodoh.. gue akan selalu berdo’a agar lo berjodoh dengan bidadari yang lain. Karena lo memang lelaki langit itu cak…
Malam itu, Alunan gitar akustik cakka terdengar lagi di kamar ify.. SMS dari cakka.
By : cakka
“hope you always smilling… bidadari… “
Ify tersenyum lebar membaca SMS cakka… dan langsung mengetik balasan untuk cakka..
To : cakka..
“oke deh..gue akan selalu senyum ^_^… take care yah lelaki langit.. “
Di ausie cakka sedang duduk di balkon kamarnya. Mulai memetik gitarnya dan menyanyikan lagu
“one time“…. Tapi kali ini untuk bidadarinya yang jauh… untuk ify yang sudah mulai menjelma menjadi bidadari..
“When i met you girl my heart went knock knock
Now them butterflies in my stomach won’t stop stop
And even though it’s a struggle love is we got and we gon’ keep keep
Climbing to the mountain top
Your world is my world
And my fight is your fight
My breath is your breath
And your heart
And girl you’re my one love,
My one heart
My one life for sure
let me tell you one time
I’ma tell you one time
And I’ma be your one guy
You’ll be my number one girl
Always making time for you
I’ma tell you one time
I’ma tell you one time
You look so deep
You know that it humbles me
You’re by my side, them troubles them not troubles me
Many have called but the choosenis you
Whatever you want
Shawty ii’ll give it to you
Your world is my world
And my fight is your fight
My breath is your breath
And your heart
And girl you’re my one love,
My one heart
My one life for sure
let me tell you one time
I’ma tell you one time
And I’ma be your one guy
You’ll be my number one girl
Always making time for you
I’ma tell you one time
I’ma tell you one time
Shawty right there she’s got everything I need
And I’ma tell her one time
Give you everything you need
Down to my last dime
She makes me happy
I know where I’ll be right by your side
‘cause she is the one for me…
I’ma tell you one time…
And your heart
And girl you’re my one love,
My one heart
My one life for sure
let me tell you one time
I’ma tell you one time
And I’ma be your one guy
You’ll be my number one girl
Always making time for you
I’ma tell you one time
I’ma tell you one time…”

Semoga bidadari berjodoh dengan lelaki langit……

*********
Karena wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik
dan laki-laki yang baik adalah untuk perempuan yang baik
****
Tak perlu menjanji yang tak pasti
Karena tak diminta pun bidadari pasti menanti
Menanti lelaki langit yang datang dengan cahaya
(Salim A. Fillah dalam “agar bidadari cemburu pada mu “)
***********


21 april 2010
With love,

Yuliana Indriani

*special thanks to cakka yang udah nemenin saya nulis cerita ini sambil ngegitarin lagu “one time”… :p berasa jadi ify deh saya… (ngayal terus deh!!!)

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>The End<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Huhuhuhu… semoga saya jadi bidadari itu… hehehe *ngarep banget.,
(Sebenernya pengen banget cakka dan ify baca cerita saya ini… tapi yah kalau g bisa, ini cerita saya persembahkan buat cakka2 dan ify2 yang lain… all of you yang sudah baca cerita ini……. love u. semoga pada jadi bidadari dan lelaki langit semua yah.. ^_^)
Gimana tuh hayalan saya??? Koment yah. semoga semuanya suka.. wajib koment nih biar lebih semangat ngayalnya (loh?) nulisnya maksudnya. Sankyu…. ‘-’

Kamis, 15 April 2010

you teach me

ini cerpen ke 4 saya di ICL
>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Hm.. jujur saya lagi iseng aja nih.. but keep koment yah.. ^_^.. sekali-kali pengen juga nulis cerita yang rada romance di cerpen.. hahaha semoga aja suka yah... tapi maklumin aja kalau aneh karena lagi-lagi ini proyek iseng-iseng saya yang tiba-tiba pengen nulis cerpen ketika bangun tidur... okelahkalaubegitu.. enjoy!!!

You Teach Me....

Gemericik hujan pagi itu membasahi dedaunan, matahari masih belum juga menampakkan sinarnya padahal biasanya jam segini sudah terang, tapi hari ini... yah masih terlihat sendu.. seorang anak perempuan berjalan dengan payung kecilnya menyusuri sebuah jalan setapak.. senyum diwajahnya hari itu begitu cerah... sesekali dia menadahkan tangannya keluar dari lindungan payung.. memain-mainkan air hujan yang jatuh ke tangannya…yah dia suka hujan..
“ify!!!” teriak seorang anak perempuan lain memanggilnya.. anak yang di panggil itu menoleh kearah sumber suara yang berasal dari sebrang jalan.. dengan ceria dia berjalan menyebrangi jalan…
“ciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit” suara decitan itu berasal dari sebuah motor yang di rem mendadak.. pengemudinya langsung membuka helm fullfacenya..
“hai hati-hati dong kalau nyebrang!! G liat kiri-kanan lagi!!” bentak pengemudi itu..
Ify menoleh kearahnya.. tampak air muka ify yang sebenarnya cemas namun dia berusaha tersenyum..
“maaf yah...“ kata ify sambil tersenyum dan berjalan menepi.. pengemudi motor tadi tanpa sadar tersihir memandangi gerakan slowmotion ify yang perlahan menjauhinya... mata itu.... senyum itu....
******
“fy... lo g papa? Aduh maaf yah..." kata anak yang memanggilnya tadi..
“hm.. g papa kok via... gue tadi yang salah g lihat kiri-kanan lagi..“ kata ify sambil tersenyum.
“yah udah kalau gitu yuk...“ sivia mengajak ify untuk ikut dengannya. Mereka berdua memang sudah janjian untuk menuju satu tempat khusus.. tempat yang biasanya mereka datengin setiap hari...
“assalammu’alaikum adek-adek....“ sapa sivia dan ify ketika mereka sampai di tempat tujuannya.. sebuah podok reyot bekas sekolahan yang sudah lama ditinggalkan itu terlihat ramai oleh anak-anak kecil..
“wa’alaikummussalam kak ify.... kak via....“ koor anak-anak itu bareng.. sivia dan ify tersenyum.
“hm.. udah pada siap belum belajarnya?“ kata ify sambil berjalan ke depan papan tulis yang hanya berukuran 1x1 meter itu..
“udah dong kak... kita dari tadi nungguin kakak.. kirain g dateng karena hujan...“ kata seorang anak laki-laki sambil mengelap hingusnya... sivia tersenyum..
“maafin kakak yah datengnya telat.... kakak tadi lagi ada urusan sebentar di rumah...“
“oke deh.... neper main“ kata anak itu sok english.. sivia dan ify serta seluruh kelas tertawa..
“hahahaha.. ih pinter yah englishnya… oke sekarang kita ulang lagi pelajaran kemaren yah…”
Semua anak-anak mulai melafazkan beberapa kata dalam bahasa inggris yang ada di buku catatan masing-masing.. rata-rata anak-anak itu berumur 9 atau 10 tahun.. mereka adalah anak SD yang ada disekitar situ..
Pertemuan sivia dan ify dengan anak-anak itu terjadi ketika ify dan sivia sedang jalan pulang dari sebuah taman ketika hari minggu.. yah mereka berdua emang rutin banget olahraga di hari minggu..
“tak semestinya kita berhenti disini.. masih terbentang luas… jalan menuju cita.. tak akan pernah aku berhenti berharap… cepatkan ku kan berlabuh…. Meraih berjuta bingtang... mungkinkah kau bersamaku.. melangkah.. mengejar mimpi... meski..tujuh lapisan langit akan ku tembus.. meski mereka bilang sulit bagiku..mungkin... meski... berjuta jarak waktu harus kulalui.. meski mereka bilang sulit bagi ku.. mungkin...“
Seorang anak kecil berumur 10 tahun menyanyikan sebuah lagu di dekat sivia dan ofy yang sedang beristirahat sambil duduk-duduk di tepi taman.. ify dan sivia tersenyum mendengar anak laki-laki itu bernyanyi.. yah beda sekali dengan pengamen cilik lainnya yang malah menyanyikan lagu cinta anak ini justru menyanyikan lagu yang membangkitkan semangat untuk meraih mimipi.. selesai anak itu bernyanyi seperti layaknya seorang pengamen dia mengulurkan sebuah kantong bekas permen kepada sivia dan ify..
“hm... nice song...“ komentar ify kepada sivia sebenarnya..
“thank you sista..“ kata anak itu.. ify dan sivia langsung saling pandang dan menatap takjub anak laki-laki yang ada di depannya..
“you can speak English?” Tanya ify seakan ingin meyakinkan dirinya kalau dia tidak salah dengar..
“yes.. if I don’t make a mistake..” kata anak laki-laki itu sambil tersenyum..
“waw..” desis sivia..
“what’s your name?” Tanya ify lagi..
“patton… but in English petten..” anak itu tersenyum bangga..
“petten… how come u can speak English? Where is your school?”
“hm… I’m a student of SD 550.. but I can speak English because of a lady teach me 1 years ago…”
“who is she?”
“I don’t know… kak pake bahasa Indonesia aja yah ceritanya.. belum bisa kalau frase panjang..” sivia dan ify tersenyum lalu mengangguk..
“hm.. namanya bu romi.. dia datang ketempat tinggal saya kak.. dia mengajak sebagian anak-anak untuk belajar, maklum di tempat saya masih banyak anak-anak yang belum bisa sekolah… nah di kelas bu romi lah saya belajar bahasa inggris.. tapi..”
Ify san sivia menatap patton heran.. “tapi kenapa?”
“setahun yang lalu bu romi meninggal kak… sekarang g ada lagi yang ngajarin kita…” kata patton terlihat sedih.. ify dan sivia juga jadi sedih..
Tiba-tiba HP ify berbunyi… SMS dari mamanya yang menyuruh ify segera pulang… ify tersenyum kea rah patton..
“ton kakak pulang dulu yah… lain kali kita ngobrol-ngobrol lagi yah di sini,,, kakak kesini terus kok tiap minggu..” kata ify sambil memasukan uang ke dalam kantong permen patton..
“iya kak… tapi nama kakak-kakak siapa?”
“ify….” “sivia…” kata ify dan sivia sambil berlalu… patton hanya tersenyum melihat ify dan sivia yang berjalan terburu-buru…
“oke kak ify… kak sivia…. patton tunggu!!”
****
Minggu berikutnya ify san sivia sengaja menunggu patton di tempat mereka istirahat kemaren.. yah mereka udah bulletin tekad kali ini..
“hai sista…” sapa patton…
“hai petten… would you mind to sing a song for us?” kata sivia sambil tersenyum..
“of course… that’s my job…” kata patton sambil tersenyum dan mulai ngejreng gitarnya…
“o…. ooouo… sambut hari baru di depan mu… sang pemimpi siap tuk melangkah.. raih tanganku jika kau ragu…bila terjatuh ku kan menjaga.. kita telah berjanji bersama takhlukan dunia ini.. menghadapi segala tantangan.. bersama... mengejar mimpi-mimpi... berteriaklah hai sang pemimpi.. kita takkan berhenti disini.. kita telah berjanji bersama takhlukan dunia ini.. menghadapi segala tantangan.. bersama...bersyukurlah pada yang maha kuasa.. hargailah orang-orang yang menyayangi mu dan selalu ada setia di sisi mu... siapa pun jangan pernah kau sakiti dalam pencarian jati dirimu dan semua yang kau impikan.. tegarlah sang pemimpi.. uoooo... ooo... uoooo...“
Sivia dan ify juga ikut nyanyi ketika patton nyanyiin lagu “sang pemimpi“ dengan semangat.. patton jadi seneng banget dan tambah semangat nyanyinya...
“you did it again ton.... waw…” kata ify sambil takjub..
“yeah… ton you are the best!!” kata sivia sambil ngacungin jempolnya.. patton tersenyum senang..
“thank you very much….” Kata patton..
“eh ton.. dari kemarin nyanyi tentang mimpi terus kenapa?” kata ify..
“hm.. yah karena saya punya mimpi kak..“
“emang mimpi patton apa?“ tanya sivia penasaran..
“sekolah keluar negeri kak.. makanya saya suka bahasa inggris... yah karena saya pengen bisa keluar negeri jadi yah saya harus bisa bahasa inggris..“
Sivia dan ify memandang patton g percaya.. anak SD mimpinya mau sekolah ke luar negeri??
“tuh kan.. ekspresinya... pada nyangka g mungkin yah?“ kata patton yang akhirnya menyadarkan ify dan sivia dari lamunannya..
“eh enggak kok ton... menurut kakak sih wajar-wajar aja.... dan g ada juga yang g mungkin..“ kata ify sambil menatap patton yakin..
“tapi sekarang g ada lagi bu romi yang ngajarin saya dan temen-temen bahasa inggris kak..“ kata patton kembali sedih..
Sivia dan ify berpandangan.. kemudian mereka berdua mengangguk mantap.
“gimana kalau kakak dan kak ify aja yang ngajarin kalian?“ kata sivia sambil tersenyum. Patton menatap dua orang anak perempuan itu.. mereka memang terlihat seperti anak yang pintar..
“serius kak?” kata patton
“serius dong...“ kata ify mantap..
Semenjak itulah ify dan sivia mengajari patton dan teman-temannya di tempat bu romi dulu selalu mengajar. Teman-teman patton seneng karena mereka bisa belajar lagi.. sivia dan ify memang g hanya ngajar bahasa inggris tapi mereka juga ngajarin pelajaran yang lain untuk anak-anak yang g sekolah.. mereka senang bisa membantu... dan melihat wajah anak-anak yang penuh semangat itu mereka berdua juga jadi ikutan semangat...
****
Seorang laki-laki turun dari motornya. Dia membuka helm full face yang tadi dia pakai dan berjalan santai ke arah rumahnya... dari dalam rumah terdengar suara-suara brisik. Dia hanya diam dan langsung masuk tanpa peduli dengan apa yang sedang terjadi... mengunci kamarnya..
Suara-suara itu masih saja terdengar. Dia sama sekali g peduli, udah bosen rasanya dia denger suara itu. Yah paling kedua orang tuanya bertengkar dan bukan rahasia lagi kalau biasanya itu hanya masalah sepele.. remeh-temeh... tapi tetap saja pertengkaran adalah menu utama di rumah itu..
“mata itu.............. senyum itu......“ pikirannya masih lekat pada cewek yang hampir dia tabrak tadi siang. Cewek itu terliahat berbeda... yah hanya dengan melihatnya saja hati sudah terasa damai.
“papa itu yang salah!! Papa g pernah ada waktu untuk mama.. jadi wajar dong kalau mama jadi suka keluar rumah!!!!“
“mama yang salah!!! Harusnya mama itu di rumah.. jagain anak !! bukan malah keluyuran !! “
“tapi cakka kan juga udah gede!! Dia g harus terus-terusan dijagain pa!!! “
Teriak-teriakan itu terdengar lagi. Cakka bangkit dari tempat tidurnya.. keluar dari kamar dan duduk di ruang keluarga dimana papa dan mamanya sedang bertengkar.. mama dan papa cakka diam sejenak dan menatap cakka yang dengan cuek nyalain televisi..
“udah yah bertengkarnya!! Malu!” kata cakka sambil mengganti-ganti chanel TV.. papa dan mama cakka diam dan akhirnya duduk di samping cakka…
“ma… pa… cakka g pengen papa dan mama gini terus… stop bertengkar untuk hal-hal g penting… panas nih kuping dengernya!!”
Mama dan papanya masih diam.. cakka biasanya g pernah ngomong langsung kayak gini ke papa dan mamanya.. cakka juga g pernah protes apa pun.. tapi sekarang sepertinya dia sudah g tahan..
“oh iya… cakka mau pindah sekolah..” kata cakka lagi..
“kenapa cak? Sekolah kamu kan udah yang paling bagus..” kata mamanya..
“ini pasti gara-gara mama!!“ kata papa cakka..
“loh kok gara-gara mama? Emang mama salah apa??!!” balas mama cakka..
Cakka menghela napas.. “STOP!!!! Ini sama sekali g penting pa.. ma… cakka Cuma mau pindah ke sekolah yang biasa aja…”
“tapi kenapa cak?” Tanya papanya…
“karena cakka g mau nantinya jadi kayak papa dan mama..” jawab cakka cuek sambil ninggalin papa dan mamanya yang langsung bengong.. maksud cakka sebenarnya adalah dia pengen ngerasain hidup yang sebenarnya… di sekolah swasta dimana cakka sekolah menurut cakka sama aja g jelasnya sama papa dan mamanya yang hobi bertengkar hal-hal g penting.. di sekolah cakka juga penuh hal-hal g penting… sekolah yang penuh anak orang kaya yang suka banget sama hal-hal g penting..
*****
“anak-anak… kali ini kita mendapatkan teman baru… namanya adalah cakka… cakka silahkan perkenalkan diri kamu..” perinta bu uci yang merupakan wali kelas di kelas XI Ipa itu.
“nama saya cakka kawekas” kata cakka pendek.. matanya langsung terkejut ketika melihat sosok seseorang yang begitu menarik baginya..
Di bangkunya ify sedikit terkejut melihat cowok yang hampir menabraknya kemarin ada di depannya sekarang.. dia….
*****
Hari itu ify pulang sekolah sendirian sambil jalan kaki menuju pangkalan angkot.. yah angkotnya g nunggu di gerbang sekolah lagi karena tadi sekolah sudah sepi.. ify memang pulang telat karena piket dulu.. cakka yang sempat ngelihat ify berjalan sendirian langsung mengikutinya dengan motoirnya.. ify jengah merasa diikuti terus.. dia membalikkan badannya..
“ada apa?” Tanya ify sambil tersenyum.. cakka kaget..
“hm.. enggak kok g ada apa-apa..” jawab cakka gugup..
“oh.. ya udah… silahkan duluan… kan pake motor…” kata ify sambil menepi ke pinggir jalan memberikan jalan bagi motor cakka.. tapi entah kenapa cakka g rela kalau harus pergi..
“eh lo pulang kemana?” Tanya cakka yang langsung bikin ify bingung..
“kenapa?“
“biar gue anter...“
“yah.. kenapa? Kita kan g kenal?“
“hm... gue g tega aja kalau liat lo jalan sendiri.. lagi pula lo temen satu kelas gue kan ? “
Ify menimbang-nimbang sebentar.. dia bingung sebenarnya mau diantar oleh cakka atau enggak.. dia g terlalu kenal.. yah selain tau dia satu kelas dan pernah hampir nabrak dia.. g ada hal lain yang ify tau.. gimana kalau cakka itu ternyata anak nakal…
“gue g akan macem-macemin lo kok…” kata cakka sambil tersenyum… ify mengamati cakka.. g ada tampang berandalan sih.. tapi kan siapa tau…
“mau gak?” Tanya cakka lagi… dia kembali tersenyum..
Ify akhirnya mengangguk.. lagi pula siapa tau dia jadi bisa berteman sama anak baru ini.. ify akhirnya naik ke boncengan cakka. Cakka langsung tancap gas.
“hei... jangan ngebut!!“ teriak ify dari belakang. Cakka masih aja ngebut, dia sama sekali g denger teriakan orang di belakangnya. Mungkin karena kebiasaaan.
Tanpa sadar ify memukul punggung cakka. Cakka sedikit terganggu dan memperlambat motornya dan akhirnya berhenti.
“ada apa? Kan belum sampe kompleks rumah lo…” Tanya cakka sambil membalikkan badannya. Dia kaget ketika ngelihat ify yang pucet dan berkaca-kaca.
“lo kenapa?” Tanya cakka lembut.
“gue… gue… trauma kalau di bonceng ngebut..” kata ify lemah. Dia menghapus air matanya yang mulai mengalir. Cakka heran, dia memandangi wajah cantik ify yang terlihat benar-benar ketakutan..
“maaf yah. gue g akan ngebut deh.”
Akhirnya cakka menjalankan motornya agak lambat. Sepanjang perjalanan mereka jadi bisa sedikit ngobrol dan saling mengenal. Ternyata mereka banyak kemiripan. Dari mulai sama-sama suka jalan, nonton, selera music, sampai makanan juga sama.
“thanks cak…”
“yup”
Ify tersenyum ke arah teman barunya itu.
*****
Semenjak itu cakka dan ify jadi deket… ify juga sudah ngenalin sivia, sahabat sekaligus temen satu kompleks ify yang beda sekolah sama mereka… cakka jadi sering main ke kompleks mereka.. bagi cakka ify dan sivia itu temen yang baik.. mereka bahkan bisa nerima cakka apa adanya, cakka yang cuek dan jutek…
“cak.. kita mau pergi nih..” kata ify ketika dia, sivia dan cakka sedang duduk-duduk di taman kompleks..
“mau kemana emangnya kalian..? dari kemaren ngusir gue mulu kalau udah sore..” jawab cakka cuek. Ify dan sivia Cuma tersenyum denger jawaban cakka..
“ke kantor… kita ada kerjaan nih…” kata sivia.
“kalian kerja? Serius?” Tanya cakka..
“iya..“ jawab ify sambil tersenyum..
Cakka diam sesaat… dia sama sekali g nyangka dua cewek itu sudah kerja.. bener-bener salut.. sedangkan dia… masih aja ngandelin uang ortu… padahal niat awal sama sekali g mau bermental orang kaya.
“gue boleh ikut g?” kata cakka akhirnya… “gue juga mau kerja.. gue mau punya uang sendiri…”
“tapi cak.. kita g digaji kok.. “
“hah? “ cakka bingung dengan jawaban ify barusan.. apa maksudnya kerja g digaji…???
“hm.... kita Cuma bantu aja kok cak.. bukan kerja beneran..“ kata sivia menimpali..
Cakka masih aja g ngerti...
“yah udah lo ikut kita aja... tapi motor lo tinggal di rumah gue aja yah… ntar lo bakal tau kok..” kata ify. Cakka mengangguk... dia segera memarkirkan motornya di rumah ify dan berjalan bersama ify dan sivia.
“masih jauh yah?“ kata cakka yang mulai kecapean. Sivia dan fiy tersenyum melihat cakka..
“ah payah.. gini aja cape... gimana mau naik gunung??? Pecinta alam gadungan nih... bentar lagi kok..“ kata ify menggoda cakka.. cakka emang pernah bilang dia pengen banget naik gunung.. pokoknya melakukan banyak hal beda yang selama ini g pernah dia lakukan.. ify sih diam-diam kagum juga dengan pemikiran cakka yang beda dari anak-anak kaya lainnya.. meski kadang ify ngerasa cakka Cuma baru bisa mikir bukan melakukan hal yang beda itu... liat aja gaya cakka yang masih aja lagak orang kaya...
Mereka bertiga pun akhirnya sampai di tempat tujuan. Cakka kaget.. dia benar-benar g nyangka tempat yang selama ini ify datengin tiap sore itu adalah sebuah sekolah untuk anak-anak kurang mampu…
“assalammu’alaikum….hai semua!!!” kata ify sambil tersenyum..
“wa’alaikummussalam kak…………” koor anak-anak itu lagi..
“why you come late?” Tanya patton..
“I’m very sorry ton…” kata ify..
“oke.. never mind… oy, who is he?” kata patton sambil nunjuk cakka..
“oh.. he is my friend.. his name is cakka…”
“sure… I think he is your boy friend..” kata patton sambil tersenyum menggoda ify.
“absolutely not… we just a friend ton..” jawab ify. Patton Cuma tersenyum melihat pipi ify yang mulai merah..
cakka Cuma diem ngeliatin ify dan anak SD itu ngomong pake bahasa inggris.. kagum juga sama anak kecil itu..
“hai bro.. my name is patton.. nice to know you..” kata patton sambil ngulurin tangannya..
“hai.. my name is cakka.. nice to know you too…” kata cakka sambil menjabat tangan patton..
“cak kenalin nih.. adek kita yang englishnya bagus banget!!” kata ify sambil menepuk bahu patton..
“thanks my sista.. yah… its because of you,, my teacher..” kata patton bangga.. ify tersenyum. Sivia dari tadi sudah sibuk ngajarin anak-anak yang lain..
*****
“fy,.. lo kenal patton dimana?” Tanya cakka ketika mereka pulang..
“di lapangan kompleks waktu jogging bareng via..” lalu ify nyeritain semua yang terjadi termasuk cita-cita patton buat keluar negeri...
“oh... pantes aja ngomongnya english mulu... berasa ke ausie gue tadi..“ kata cakka sambil tersenyum. Ify dan sivia juga tersenyum..
*****
Hari itu suasana sekolah sederhana ify terlihat sedih. Yah hari ini adalah hari perpisahan. Perpisahan buat patton. Patton akan melanjutkan sekolahnya ke ausie. Kok bisa ?? semuanya karena cakka. Cakka sekeluarga harus pindah ke australia karena papa dan mamanya sepakat untuk konsen mengembangkan bisnis mereka disana. Cakka yang tadinya mau menolak untuk ikut akhirnya luluh. Tapi cakka punya satu syarat.. yaitu membawa patton untuk sekolah di ausie juga. Seperti impiannya…
Cakka mengajak ify keluar sebentar. Di dalam anak-anak sudah rame mengucapkan salam perpisahan kepada patton yang diotemani sivia.
“fy… maaf yah kalau cakka banyak salah sama ify. Thanks for all.. “ cakka menatap ify yang terlihat menahan isak tangisnya.
“cepet banget sih cak… kenapa g tahun depan aja?” Tanya ify yang air matanya sudah mengalir. Cakka tersenyum tipis.
“yah. g tau juga. Lagi pula ini mungkin memang waktu yang tepat fy.. patton kan pas banget baru lulus SD…”
“tapi….”
“tenang fy. Gue pasti balik kok. Walau g tau kapan… lagi pula ausie tuh deket.”
“iya tapi….”
“what?”
Ify malah tambah nangis. Cakka kaget..
“loh kok nangis fy… udah-udah. Jangan nangis gitu. Gue jadi g tega ninggalin lo. Kalau gue batalin kasihan patton fy. “ ify kemudian menghapus air matanya.
“lo baik banget cak..”
“kan lo yang ngajarin. Hm,, thanks yah fy. Lo udah banyak ngajarin gue hal-hal berharga tentang hidup ini. “ cakka tersenyum dan kali ini ify juga balas tersenyum.
“fy, gue harap lo simpen ini… dan nanti kalau kita bertemu lagi lo harus udah make ini..” cakka memberikan sebuah kalung dengan mainan bunga matahari.. ify mengambil kalung itu.
“tapi ini...“
“udah g usah pake tapi.... lo simpen dan lo pake. Gue g mau waktu gue balik lo bilang kalung itu ilang yah.. yuk ah gue udah mesti ke airport nih bareng patton..“ cakka tanpa sadar menggandeng tangan ify masuk kembali ke dalam.
Setelah pamitan dengan anak-anak yang lain cakka dan patton berangkat ke airport bareng ify dan sivia. dia airport mama dan papa cakka udah nunggu. Cakka member isarat ke papa dan mamanya buat nunggu sebentar lagi..
“fy.. jaga diri yah. Sivia juga. Jagain ify yah. Jangan sampai dia hampir ditabrak oleh orang lain lagi yah… “ kata cakka sambil tersenyum. Sivia mengangguk. Ify Cuma bisa manyun dengan airmata yang tanpa dia sadari mengalir lagi.
Cakka pun melangkah menuju orang tuanya… namun setelah beberapa langkah dia kembali menatap ify… kemudian dia mengambil HPnya dan berbicara dengan ify lewat telpon tapi saling berpandangan…
“fy.. jangan nangis… gue sayang lo” lirih cakka. Dikejauhan terlihat ify menghapus airmatanya dan tersenyum kearah cakka.
“gue juga sayang lo… hati-hati cak..”
Sedetik kemudian cakka tersenyum lebar dan melambaikan tangannya dengan semangat kearah ify…
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>THE END<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Hahaha haduh aneh banget yah?? maaf deh. Sanse of romance saya emang rada aneh… koment yah. ini sebagai penebus kesalahan saya deh gara-gara g sempet nulis sorry part 5 malam tadi… maaf yah. sorry dilanjut besok. Sankyu… ^^

akhir indah sang bidadari

ini cerpen saya yang ketiga di ICL......
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Hai all… hua kangen banget nih setelah “karena ku cinta” ending... hua rasanya emang g bisa lepas deh dari nulis dan kalian semua.... rasanya hidup tuh hampa tanpa koment kalian (hahhaha serius loh bukan lebay biasa... :D ) so, buat ngobatin kangen saya sekaligus supaya g lupa sama saya.. cie... saya nulis cerpen lagi nih.... enjoy yah... hope u like it... ^_^

Akhir Indah Sang Bidadari

Langit sore itu berwarna jingga, sangat indah… matahari juga sedang memancarkan sinarnya yang lembut.. tapi sangat kontras dengan pemandangan yang ada. Seorang anak perempuan sedang berjalan gontai di pinggir jalan. Air matanya terus saja mengalir deras. Pikirannya sedang benar-benar kusut sekarang. Dia masih memikirkan apa yang baru saja terjadi…
“HEI!!!!!!! AWAS!!!!” seseorang menarik kuat tangannya sehingga mereka berdua terjatuh di sisi jalan.
“TIIIIIIIIIIIIIIIIIN!!!!!!!!!!!!!” sebuah mobil truk melewati mereka. Anak perempuan itu terduduk. Dia masih menangis.
“kamu ini kenapa sih??? Mau bunuh diri?“ tanya anak laki-laki itu sambil menatap tajam anak perempuan disampingnya. Dia sudah mulai berdiri dan membersihkan pakaiannya.
“hei kenapa nangis sih?“ anak perempuan itu masih saja menangis sambil tetap terduduk. Anak laki-laki itu langsung mendekatinya. Dilihatnya wajah manis anak perempuan itu penuh dengan kesediah. Dia jadi ikut sedih. Di ulurkannya tangannya kepada anak itu. Anak perempuan itu terkejut dan menatapnya heran. Tapi anak laki-laki itu hanya tersenyum.
“ayo bangun... g mau kan duduk di situ mulu..“ anak itu masih mengulurkan tangannya. Anak perempuan itu bangkit perlahan tapi tanpa memperdulikannya sama sekali. Anak perempuan itu mulai berjalan lagi. Anak laki-laki itu memandangnya heran.
“hei…. Mau kemana??” tetap tak ada jawaban. Anak perempuan itu bahkan sudah semakin jauh.. tadinya anak laki-laki itu sudah mau melanjutkan perjalananny ke arah yang lain tapi karena ingat kejadian tadi dia mengurungkan niatnya. Dia menyusul anak itu..
Anak perempuan itu sudah duduk di taman sekarang. Air matanya masih saja mengalir deras. Matanya sudah bengkak. Anak laki-laki itu duduk di sampingnya.
“lo kenapa?” tanyanya lembut.
“ngapain lo disini!!! Pergi!!” anak perempuan itu langsung teriak keras.
“gak gue gak akan pergi sebelum gue mastiin lo g kenapa-kenapa….” Anak perempuan itu menatapnya tajam.
“siapa sih lo??? Gue sama sekali g kenal sama lo… kenapa lo peduli banget sama gue ?? gue g butuh dikasihanin.. !!!” anak peremuan itu kembali teriak. Air matanya semakin deras.
“gue… gue Cuma orang yang g mau lihat orang lain mati konyol!”
“apa peduli lo??? Setiap orang juga akan mati… g peduli sekarang atau nanti!!!”
Anak laki-laki itu sempat terdiam.
“…….. tapi kematian yang lo maksud dengan bunuh diri itu sama sekali bukan suatu hal yang wajar!!! Lo masih punya kesempatan hidup, menikmati tiap detik anugerah dari tuhan… kenapa justru lo mau ninggalin semua itu hah ???!!... “
“g ada…. anugerah itu g ada!!!” dia semakin menangis… sekarang dia sama sekali g mau memperdulikan anak laki-laki yang terdiam disampingnya. Seseorang datang menghampiri mereka.
“sivia…..” seorang bapak-bapak mengelus kepala anak perempuan tadi lembut.
“ayo kita pulang…” bapak itu menggandeng tangan anak itu. Anak itu hanya bisa menurut. Tapi sebelum pergi dia sempat menatap anak laki-laki yang masih terdiam duduk di taman.
*******
“semuanya…. Sekarang kita kedatangan seorang teman baru.. namanya SIVIA... silahkan sivia perkenalkan diri kamu..“
Seorang anak perempuan berparas canti k itu masuk kedalam kelas. Dia hanya menunduk..
“ayo sivia perkenalkan diri kamu..“ kata bu Uci lagi.
“nama saya............ sivia azizah.........“ kata sivia lembut dan kemudian diam kembali. Ibu uci hanya tersenyum tipis. Dia memang sudah tau kalau anak perempuan itu pendiam. Di sudut ruang kelas XI. Ipa itu sepasang mata tidak pernah lepas dari sosok anak perempuan yang sekarang berjalan untuk duduk di bangku yang ada di sebelahnya.
Ketika sivia sampai di depan meja... mata mereka bertemu... sivia kaget melihat anak laki-laki yang ada di hadapannya. Anak laki-laki itu hanya tersenyum.
“gue kiki...“ katanya lembut. Sivia diam dan langsung duduk disampingnya. Walau masih heran dengan sikap sivia, kiki hanya tersenyum tipis dan kembali konsen ke pelajaran yang sudah di mulai.
******
“vi... lo g mau ke kantin?“ tanya kiki ketika bel istirahat sudah berbunyi. Sivia hanya menggeleng. Dia hanya diam sepanjang pelajaran dan sekarang pun masih diam tanpa memperdulikan kiki.
“lo kenapa vi? Ada masalah?“ tanya kiki lagi. Sivia menatapnya tajam seperti tatapan yang kemarin dia berikan. Kiki sedikit terkejut melihat sivia. Namun dia masih mencoba santai.
“oke gue g bakal ganggu lo lagi… terserah deh lo mau ngapain..” kiki beranjak dari bangkunya dan mulai keluar dari kelas. Namun matanya sempat menatap sivia sebelum dia meninggalkan kelas. Sivia hanya diam di tempat duduknya.. dia meletakkan kepalanya diatas meja.. benar-benar tak ada semangat.
Kiki masuk lagi kedalam kelas kali ini membawa sebatang coklat dan tersenyum kearah sivia.
“nih...“ kiki memberikan sebatang coklat itu. Sivia kembali menatapnya heran.
“coklat bisa ngilangin semua penat lo… makan aja… dan mungkin lo akan sedikit merasa lebih baik..” kiki meletakkan coklat itu di hadapan sivia dan duduk di bangkunya sambil membaca buku.
Sivia menatap kiki.. “ kenapa lo baik sama gue?” kata sivia akhirnya. Kiki memalingkan wajahnya dari bukunya. Dia sedikit heran ketika akhirnya sivia mau bicara. Dia tersenyum.
“karena lo temen gue…” jawab kiki santai. Sivia terkejut.
“lo sekarang satu sekolah sama gue, satu kelas dan satu bangku sama gue… apa itu bukan teman ?? “
“tapi kemaren??”
“hm… itu karena… yah… siapa sih mau ngelihat orang lain meninggal dihadapannya?? Gue g mau yah.. meski kemaren gue belum kenal lo..”
Sivia kembali diam. Kiki jadi g enak sendiri..
“makan gih coklatnya… udah ngabisin uang saku gue hari ini tuh..”
“gue g minta..” kata sivia pendek.
“seenggaknya hargain aja sebagai tanda perkenalan kita..”
Sivia meraih coklat yang ada didepannya dan memakannya dalam diam. Kiki tersenyum melihatnya.
******
“vi… lo di jemput?” tanya kiki sambil mengenakan bag packnya.
“gue pulang sendiri..“ kata sivia pendek sambil membereskan tasnya.
“yakin??? “
“iya tenang aja... gue g akan ngelakuin hal kayak kemaren lagi..“ kata sivia sambil berjalan.
“bagus deh.... “ kiki kembali tersenyum. Sivia terus saja berjalan.
......
“lo pulang ke mana?“ kata kiki dari atas motornya.
“ke kompleks permata indah..“ sivia masih aja cuek sambil tetap berjalan menuju gerbang.
“searah dong... yuk bareng gue aja..“ kiki tersenyum. Sivia menatap kiki.
“gak usah gue bisa sendiri kok..” sivia kembali berjalan.
“ayo…. Dari pada lo naik angkot.. gue g bakal nyulik lo kok…” Kiki kembali meminta sivia untuk naik keboncengan. Sivia menghela napas namun kemudian naik juga ke boncengan. Kiki tersenyum.
Sepanjang perjalanan mereka hanya saling diam.. kiki beberapa kali mengajak sivia ngobrol tapi sivia hanya menjawabnya pendek-pendek. “iya”.. “enggak”..”g tau..” lama-lama kiki bosen sendiri.
Mereka pun sampai di depan rumah sivia.
“thanks ki..” kata sivia. kiki tersenyum. “sama-sama vi..”
*******
Sivia masuk kedalam kamarnya… dia diam menatap wajahnya di cermin.. dan kemudian menangis…
*******
Hari ini kiki sudah berjanji akan mengajak sivia ke suatu tempat. Yah… mereka memang sudah lumayan akrab walau sivia masih suka murung sendiri tapi dia sudah gak cuek lagi sama kiki. Di sekolah dia hanya bisa deket dengan kiki.. hanya kiki yang bisa mengerti sikapnya yang dirasa aneh oleh teman-teman lainnya. Kiki lah yang tetap mau menemani sivia meski dicuekin… diketusin bahkan ditinggal pergi ketika dia sedang ngobrol.. kiki sabar dan tetap mau berteman. Akhirnya sivia luluh juga…
“mau kemana kita?” Tanya sivia ketika kiki sudah menjemputnya di depan rumah.
“ikut aja vi… yang pasti tempatnya asik kok.. dan gue mau ngenalin lo sama seseorang hari ini..” kata kiki sambil tersenyum. Sivia hanya ikut dengan terpaksa.
Mereka pun berangkat. Dan akhirnya sampailah di sebuah rumah sakit……
“ki.. ngapain kita kesini?” Tanya sivia sambil menatap bangunan rumah sakit itu. Kiki sedikit membereskan rambutnya yang sedikit berantakan setelah melepas helmnya.
“gue mau ngenalin lo sama seseorang dan gue yakin lo bakalan suka....” kata kiki sambil berjalan masuk ke rumah sakit. Sivia hanya mengikutinya dari belakang. Mereka menuju sebuah kamar.
“kakak….!!!!” Teriak seorang anak laki-laki berumur 12 tahun menyambut kiki. Kiki tersenyum. Sivia mengikuti kiki masuk dari belakang.
“apa kabar jagoan??“ tanya kiki sambil tos dengan anak laki-laki yang memanggilnya kakak tadi.
“luar biasa!!!“ jawabnya sambil tersenyum lebar... “ Eh itu siapa kak?“ tanyanya heran melihat sivia yang diam di belakang kiki.
“ini teman kakak...kak sivia..“... kata kiki sambil menatap sivia.
“sivia...“ kata sivia sambil sedikit tersenyum.
“Ozy..“ kata ozy sambil tersenyum lebar. Dia sama sekali tidak terlihat seperti orang sakit. Penuh semangat dan bahagia..
Mereka pun ngobrol bertiga. Ozy memang lucu.. dia bahkan mampu membuat sivia tertawa lepas. Kiki tersenyum melihat sivia bisa tertawa. Selama mereka dekat sivia sama sekali belum pernah tertawa selepas ini. Ozy juga terlihat senang dapat teman baru.
“zy.. kakak pamit dulu yah.. ntar kesini lagi.. mau nganter sivia pulang dulu,,, udah sore..“ kata kiki. Ozy mengangguk mantap.
“kak sivia ntar kesini lagi yah... ozy suka punya temen kayak kakak..“ kata ozy .
Sivia tersenyum.. “iya ntar kakak kesini lagi kok.. mau ketemu ozy yang lucu..“ ozy tersenyum lebar.
Kiki pun keluar dari kamar yang diikuti oleh sivia. Mereka menuju parkiran.
“ki...lo g pernah cerita tetang ozy..“ kata sivia
“iya... kan lo g pernah nanya..“ kiki sudah menstarter motornya. Sivia naik ke boncengan.
“makanya sekarang gue kenalin sama adek gue satu-satunya itu...“ mereka pun berangkat buat balik ke rumah sivia.
“thanks yah ki.... gue seneng banget hari ini bisa ketemu ozy..“
“iya sama-sama.. gue juga seneng ngelihat lo bisa ceria kayak tadi dan ozy juga kayaknya seneng banget kenal sama lo...“ kata kiki sambil tersenyum.. sivia juga tersenyum..
*****
Sivia melangkahkan kakinya menuju sebuah kamar. Dia berjalan sambil memegang sebuah kantong berwarna putih dengan senyum manis terpasang diwajahnya.
“kakak!!!!“ sambut ozy ketika melihat sivia masuk ke kamarnya.
“hai zy... apa kabar nih?“ tanya sivia sambil mendekat ke ranjang ozy.
“luar biasa!!!“ kata ozy sambil tesenyum manis seperti biasanya.
“hm bagus deh kalau gitu.... oh iya, kak kiki kemana, zy??“ kata sivia yang tidak ngelihat kiki di kamar itu.
“tadi baru aja pulang kak sama mama... semalem kak kiki nungguin ozy di sini.. tapi ntar katanya kesini lagi..“
“oh....“
“ha... ketauan nih.. bukan mau ngejenguk ozy tapi mau ketemu kak kiki yah....???“ goda ozy.
“yah enggak dong.. kakak kan bisa ketemu kak kiki terus tiap hari di sekolah... hari ini khusus deh dateng buat ozy...“
“alah.. g percaya...“ kata ozy sambil mencibir.
“yee... yah sudah kalau g percaya.. balik lagi ah...“ kata sivia sambil pura-pura membalikkan badannya.
“eh jangan... jangan balik kak.... kalau mau balik itu bawaannya di kasih dulu..“ kata ozy sambil menunjuk kantong yang di tenteng sivia. Sivia ketawa dengerin kata-kata ozy.
“hahahahah.... iya nih ada brownis.. kakak tadi buat sendiri loh di rumah..“
“g percaya. Pasti beli deh...“
“enggak ini buat sendiri.... masak g percaya sama kakak sih.. kakak tuh khusus buatin ini untuk ozy..“ kata sivia sedikit serius.
“hahhaha kakak g bakat bohong....itu ada mereknya...“brownis manis“ ...“ kata ozy sambil menunjuk kantong itu.. Mereka pun kembali tertawa.
Sivia memang sudah sering menjenguk ozy di rumah sakit. Dia benar-benar senang bisa ngelihat ozy tersenyum dan bercanda-canda dengannya.. yah melihat ozy sama saja dengan menambah semangat hidupnya... dan berkat ozy sivia sekarang lebih ceria..
******
“ki, sebenarnya ozy sakit apa?” kata sivia ketika kiki mengantarnya pulang hari ini.
“ozy belum cerita???” Tanya kiki sambil melepas helmnya.
“belum…. Dia g pernah mau jawab, kalau gue Tanya biasanya malah dibikin becandaan…”
Kiki menghela napasnya.. “ozy…. Dia sakit……. ah sudahlah.. Biar ozy aja nanti yang cerita” Kata kiki sambil mencoba tersenyum.
“loh kok gitu??? Ozy sakit apa memangnya..?”
“gue g bisa cerita sekarang vi… oh iya.. gue mesti balik ke rumah sekarang.. mama yang mau jagain ozy malam ini..“ kata kiki sambil memasang helmnya kembali dan mulai menstarter motornya.
“gue balik yah...“
“iya hati-hati ki....“
Sivia hanya bisa menahan perasaan ingin tahunya. Sebenarnya ozy sakit apa???
*******
Hari ini setelah pulang dari sekolah kiki langsung mau ngejenguk ozy di rumah sakit. Dia sudah memberekan tasnya.
“vi, gue g bisa pulang bareng yah… mau langsung ke rumah sakit soalnya..” kata kiki kepada sivia yang sudah selesai membereskan tasnya.
“hm.. kalau gitu gue boleh g ikut ke rumah sakit?” tanya sivia.
“yah boleh dong.. tapi apa g papa lo g pulang dulu?” tanya kiki. Biasanya memang sivia pulang kerumah dulu.
“g papa kok.. ntar gue telpon ke rumah aja deh..”
“oh yah sudah kalau gitu...“
Mereka pun berjalan menuju parkiran dan pergi ke rumah sakit. Ketika mereka sampai di rumah sakit mereka terkejut ketika mama ozy menyambut mereka dengan khawatir.
“kenapa ozy mah?“ tanya kiki sambil memeluk mamanya.
“ozy drop lagi... sekarang sedang di periksa dokter..“
“yah sudah.. mama tenang aja.... ozy g akan kenapa-kenapa kok...“ kiki mencoba menenangkan mamanya.
Sivia menatap kiki dan mamanya dengan perasaan aneh. Dia baru pertama kali ini melihat mama kiki sedih. Sebenarnya ada apa dengan ozy???
Tak berapa lama kemudian dokter keluar dari kamar ozy.
“dok.. gimana keadaan ozy?“ tanya mama. Kiki dan sivia juga ikut mendekati dokternya.
“oh… ozy g kenapa-kenapa… kondisinya hanya kurang stabil. Tapi dia g kenapa-kenapa kok.. semuanya tenang saja..“ kiki, mamanya dan sivia menghela napas lega.
“tapi saya perlu bicara dengan ibu sebentar di ruangan saya..“ kata pak dokter. Mama kiki mengangguk dan mengikuti dokter ke ruangannya.
Kiki dan sivia masuk ke kamar ozy. Di dalam kamar ozy sedang terbaring lemah. Ozy yang biasanya ceria sekarang diam tertidur di kasurnya.
“ki... ozy sakit apa?“ tanya sivia sambil tetap menatap ozy. Kiki menghela napasnya dan mengajak sivia keluar dari kamar.
Kiki dan sivia sekarang sedang duduk di taman rumah sakit. Mereka saling diam.
“ki.... ozy kenapa?“ tanya sivia lagi.
“ozy...... dia.... “
Kiki menceritakan penyakit ozy. Sivia benar-benar terkejut. Dia shock...
“ozy tau??“ tanya sivia.
“iya.... dia tau vi..... dan yang paling gue salut dari dia adalah dia enggak pernah nyerah dengan semua itu.... dia bilang selama dia masih bernapas.. selama itu pula dia akan mencoba untuk tetap bahagia...“ kiki menunduk. Sivia sudah g bisa menahan air matanya..
“anak sekecil ozy...... ozy.... dia kuat banget....“ kata sivia.
“iya vi.... ozy memang kuat. Selama ini dialah yang membuat gue dan mama g pernah bisa sedih di depannya. Dia yang selalu membuat kami tersenyum...“
Sivia diam.. air matanya terus mengalir... dia sama sekali g menyangka.... ozy benar-benar kuat. Tiba-tiba kepalanya sakit... dia memegangi kepalanya.
“vi lo kenapa?“ tanya kiki yang sadar ada yang enggak beres sama sivia.
“enggak.... gue... gue pulang dulu yah..“ kata sivia sambil beranjak pergi. Dia sama sekali g ingin kiki tau semuanya. Kiki hanya menatap sivia heran.
“gue anter...“ kata kiki sambil mengejar sivia.
“enggak ki... lo di sini aja.. temenin mama lo dan ozy… gue naik taksi aja.. “ kata sivia sambil menatap kiki. Kiki diam… tatapan itu…
******
Sivia masuk ke kamarnya dengan terburu-buru… dia mengacak-acak isi lacinya dan langsung mengambil segelas air yang tersedia di samping tempat tidurnya setelah menemukan botol yang dia cari. Dia segera meminum obat yang ada di botol itu.. tubuhnya lemas seketika… dia terduduk di ksaurnyanya.. matanya mulai terpejam… tubuhnya lemas terbaring di kasurnya…
******
Setiap hari sivia selalu dateng ke rumah sakit. Dia benar-benar memperhatikan ozy.. dia selalu mememaninya, mengajaknya becanda dan juga selalu membawakan ozy bungkusan.. dari mulai makanan sampai mainan..
“kak... kok tiap hari bawa makanan sih?? Lama-lama ozy gemuk nih..“
“hahahah yah g papa zy… biar kelihatan isi dikit… kerempeng mana keren!!” kata sivia sambil tersenyum.
“jiah.... ozy kan berotot kak...“ kata ozy sambil menekukkan tangannya mencoba memperlihatkan otot di tangannya yang g ada sama sekali.
“hahhahhaha..otot yang g keliatan yah..??“ sivia dan ozy kembali tertawa.
“kak... kakak baik banget sama ozy... bukan karena kasihan kan?“ tanya ozy sedikit serius. Sivia terdiam.
“bukan zy...“ kata sivia akhirnya.
“trus??? Kenapa kakak baik banget? Apa gara-gara kak kiki nih??“
“hahaha… yah enggak lah… kakak tuh sayang sama ozy sudah kayak adek kakak sendiri.. kakak kan g punya adek.. “ kata sivia sambil tersenyum.
“oh… bagus deh… tapi kalau kakak sama kak kiki ozy sih setuju aja…” ozy menggoda sivia. Wajah sivia berubah merah.
“hayo lagi ngomongin apa???” kata kiki yang baru masuk kedalam kamar..
“ngomongin kakak…” kata ozy polos.
“loh.. emang kenapa dengan kakak?” tanya kiki sambil mendekat ke ranjang ozy.
“yah… kata ozy tadi, kalau kakak sama kak sivia, ozy sih setuju-setuju aja …”
Kiki kaget dengernya. Dia dan sivia langsung tersipu dan blushing.
“hahahahahaha...... lucu banget deh liat wajah kakak berdua kayak tomat... merah!!!“ kata ozy sambil ngakak. Muka kiki dan sivia jadi tambah merah.
“aduh... dasar anak kecil!!“ kiki mencubit pipi ozy gemes. “aduh... ampun... ampun...“
Mereka pun tertawa bertiga.. semoga tawa ini bisa terus ada....
******
Malam ini persiapan operasi untuk ozy mendadak di lakukan. Kiki dan mamanya panik.. ozy juga,,, tapi dia tetap mencoba tenang. Dokter memang bilang dalam waktu dekat ozy memang akan di operasi tapi belum tau kapan dan mereka sama sekali g nyangka kalau operasinya bisa di lakukan malam ini..
“kak…. Kak sivia g dateng?” Tanya ozy pada kiki.
“kayaknya enggak… kakak belum ngasih tau dia zy… nanti kakak kabari dia.. g enak udah malem.. “ kata kiki. Ozy hanya tersenyum.
“kamu siap kan zy..” kata mamanya
“iya mah..... ozy siap... selama masih ada jalan, ozy akan selalu semangat buat tetap hidup..“ kata ozy tegar. Dia memang tau kalau penyakitanya itu menyebabkan jarak antara hidup dan mati memang sangat dekat. Kiki dan mamanya tersenyum. Mereka saling menguatkan.
Ozy sekarang masuk ke ruang operasi... kiki dan mamanya menunggu di luar. Ozy sempat melihat seseorang terbaring disampingnya sebelum dia tidak sadarkan diri karena pengaruh obat bius.
*******
Hari ini.... duka sedang meliputi keluarga sivia.... kiki dateng ke rumah itu tadinya dengan perasaan senang namun berubah duka... dia.. dia melihat orang-orang di rumah itu semuanya berpakaian hitam semuanya rata-rata di selimuti duka.. kiki mulai merasa g enak. Dia... terus melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.
Dia melihat papa dan mama sivia duduk di tengah ruangan... mereka sedang menangis... kiki mendekatinya.
“om .... tante....“
Papa dan mama sivia melihat ke datangan kiki. Mama sivia langsung memeluk kiki.. kiki masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Matanya langsung menatap seseorang yang terbaring di depannya. Seseorang yang dia kenal...
“sivia... “kiki tak kuasa menahan air matanya...
“iya ki.... via sudah meninggalkan kita...“ mama sivia terisak.
“g tan… g mungkin…. Sivia g mungkin…. VIA !!!!!!” Kiki menangis sejadi-jadinya. Dia sama sekali g percaya sivia sudah g ada..
*******
Kiki sedang termenung di kamarnya. Di tanganny ada sebuah diary…. Yah diary berwarna pink… diary milik sivia……. Kiki terdiam setelah membacanya… dia sama sekali g bisa percaya semua yang tertulis di dalamnya…
*******
17 januari 2010
Kenapa tuhan g pernah adil sama gue ??? kenapa ??? kenapa ketika gue ulang tahun yang ke 15 tahun justru gue harus nerima kenyataan kalau hidup gue g lama lagi…. ?? kenapa ketika gue mau bahagia gue justru harus merasakan kesedihan itu ??
Vonis itu….
Kenapa mesti ada vonis itu ???kenapa gue mesti tau semuanya ?
Dan kenapa mesti gue yang nerima vonis itu ???? apa salah gue ??
19 januari 2010
Gue ketemu lagi dengan cowok yang kemaren nyelamatin gue… gue g ngerti kenapa dia bisa baik banget sama gue…. Gue g pernah kenal dia sekali pun…
Dia….
Dia bilang hidup itu anugerah….
Tapi… apa lah arti hidup kalau nantinya gue akan mati…
Gue akan mati sebentar lagi….. hidup gue.... hidup gue Cuma tinggal menghitung hari…. Dan itu sama sekali bukan anugerah bagi gue..

4 februari 2010
Hari ini kiki ngajak gue ke rumah sakit....... gue benci banget tempat itu….. tapi tadi,,, gue ketemu sama adeknya kiki… ozy… yah anak yang benar-benar spesial. Gue g tau dia sakit apa tapi gue sama sekali g nemuin kesedihan ada di dirinya… dia bahagia menjalani hidupnya meski dia sakit…
Mungkin sakit ozy g terlalu parah…
G kayak gue yang tinggal menghitung hari…..

25 februari 2010
Gak tau kenapa tapi ketika melihat ozy gue ngerasa bisa lebih semangat ngejalanin hidup gue yang tinggal sedikit lagi…..
Dia selalu bisa buat gue dan orang-orang di sekitarnya tersenyum…
Gue udah berkali-kali nanya sama ozy tentang penyakitnya… tapi ozy sama sekali g mau jawab….
Kiki juga,,, dia juga g mau ngasih tau tentang penyakit ozy…..
Tapi apa pun penyakit ozy… gue harap dia cepet sembuh dan semoga penyakitnya g parah kayak gue….
Yah hidup gue semakin singkat…..

4 maret 2010
Ozy drop…. Dia yang selama ini ceria tadi mesti terbaring lemah tak berdaya… dia yang selalu tersenyum dan membuat orang lain tersenyum sekarang sama sekali g bisa tersenyum…
Ternyata,…. Ternyata ozy….. jantung ozy mengalami kebocoran…. Anak sekecil ozy…
Gue….. gue sama sekali g nyangka…
Penyakit ozy sama sekali bukan penyakit yang biasa… dia……penyakit yang juga menyisakan jarak antara kematian dan kehidupan sangat dekat…
Ternyata ozy….. dia kuat…
Meski dia tau kalau penyakitnya itu hanya bisa di sembuhkan dengan transplantasi… dia tetap optimis menjalani kehidupannya yang g tau sampai kapan…
Gue… gue malu sama diri gue sendiri……
Gue yang selalu ngitung-ngitung sisa hidup gue…. Gue yang sama sekali g ngehargain sisa hidup gue.... gue……. Harusnya gue bisa seperti ozy….
10 maret 2010
Hidup gue tinggal sebentar lagi….
Tapi sekarang gue bahagia…… gue bahagia bisa tertawa bersama kiki dan ozy…. Gue bahagia bisa bikin mama dan papa sedikit lebih tenang dengan senyum gue….
Gue ingin selamanya bahagia seperti sekarang……..

13 maret 2010
Dokter bilang waktu hidup gue sudah semakin pendek…..benar-benar tinggal menghitung hari…
Gue g mau pergi gitu aja…
Gue ingin bahagia…… bahagia selamanya….
Gue udah mutusin semuanya… gue juga udah bilang sama papa dan mama
Walau papa dan mama sedih… gue bisa yakinin kalau gue hanya bisa bahagia dengan jalan ini..

15 maret 2010
Gue udah di rumah sakit….. penyakit gue semakin parah…
Gue sudah terlalu sering pingsan…
Mama dan papa selalu nemenin gue sekarang…… gue bahagia…. Dan gue harap kebahagian itu akan kekal…
Yah hidup emang anugerah ki…. Dan gue udah ngerasain anugerah itu sekarang…
Gue pengen anugerah itu tetap ada… meski waktu gue di dunia ini udah g lama lagi…. Dan gue ingin akhir yang indah untuk hidup gue…..
******
Tak ada lagi halaman berikutnya… yah itu adalah halaman terakhir dari diary sivia, dan itu adalah 2 hari sebelum semuanya terjadi… 2 hari sebelum ozy di operasi.
Sivia….. dia…. Meninggal karena penyakit kangker otak… dan sebelum dia meninggal dia sudah sempat pesan ke papa dan mamanya agar jantungnya di berikan kepada ozy… dia ingin terus hidup… dia ingin terus menikmati anugerah itu… meski dia sudah tiada… dia ingin anugerah itu ada pada ozy…
******
“kak….” Ozy memanggil kiki. Dia mendekati kiki yang masih memegang diary sivia dengan mata yang basah..
“sivia….. bidadari itu…..”
“iya kak… kak sivia memang seperti bidadari kak….”
Mereka berdua pun berjalan keluar dari kamar kiki... mereka pergi menuju tempat sivia... yah tempat sivia terbaring untuk selama-lamanya.. tempat sivia menjemput akhirnya yang indah....
“vi……. Hidup memang anugerah… tapi akhir juga anugerah vi…. Dan gue yakin elo udah ngedapetin akhir yang indah itu..... akhir yang menghubungkan elo dengan kebahagian yang abadi…. Akhir yang indah untuk bidadari seperti lo....“
Ozy dan kiki menatap pusara sivia dengan tatapan nanar.... yah air mata keduanya tak kuasa di bendung... namun mereka berdua tersenyum... tersenyum untuk bidadari mereka yang mungkin sudah bahagia di tempatnya yang indah....

*******
Akan selalu ada happy ending untuk orang-orang berhati mulia
Dan
Akan selalu ada hidup untuk orang-orang yang menganggap hidup adalah anugerah
....Hiduplah dengan bahagia lalu jemputlah akhir yang indah.....
*********
TERUNTUK SAUDARA-SAUDARAKU
...Teruslah semangat menjalani hidup.... karena hidup adalah anugerah...
*********
...Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah...
.. tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik..
... tuhan pastikan menunjukkan kebesaran dan kuasanya....
... bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa....
.... jangan menyerah.... jangan menyerah.... jangan menyerah....
....Jangan menyerah... jangan menyerah... jangan menyerah...
(d’massive .jangan menyerah)

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>THE END<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Thanks udah mau baca.... Maaf kalau g suka cerita sedih… koment yah ^_^…. Besok saya udah mulai UTS jadi mungkin g bisa nulis dulu.. tapi selesai UTS bakal langsung nulis cerbung deh…. I will Miss u so much… . SEMANGAT!!!!!!!