Pages

Senin, 28 Februari 2011

Atmosphere Hidayah..

"..dan nikmat tuhan manakah yang kamu dustakan.." (ar-rahman : 13)

Beberapa hari ini rasanya benar-benar tak dapat berhenti mengucap syukur atas segala nikmat yang Allah telah karuniakan. dan, nikmat apa lagi yang lebih membahagiakan selain hidayah yang begitu indah mengetuk pintu hati yang telah lama kering?

Aku sadar, akhir-akhir ini kekeringan akibat telah lama tidak mengisi begitu menyesakkan. Aku bahkan tak dapat bernapas dengan lega karena semua kekeringan itu. Hatiku bahkan berkali-kali sudah terserang berbagai macam penyakit yang mulai menggerogotinya sedikit demi sedikit. Tapi, Allah Maha Mengerti..

Hidayah itu akhirnya datang. Setelah beberapa kali diketuk dengan ajakan kembali ke lingkaran yang sampai sekarang belum sempat dilakukan, setelah beberapa kali terus bertemu dengan hikmah kecil yang disampaikan orang-orang tak terduga, akhirnya... aku menemukan satu mozaik hidup yang tadinya terlepas begitu saja. Lewat sebuah novel yang aku beli secara tidak sengaja dan dengan sangat enggan aku baca. Hidayah itu tanpa permisi membuat lubang kecil di hati dan perlahan sedikit demi sedikit mengaliri hati yang kerin akibat telah lama tak disirami.

Sungguh ingin sekali aku menangis mengakuinya, bahwa aku merindukan sentuhan lembut yang membuat aku tersenyum di ujung senja, bahwa aku merindukan bisikan halus yang menyejukkan, dan hidayah memberikan aku lebih dari itu.

Hatiku bergetar ketika teringat impianku untuk merasakan getarannya ketika aku mendengar kalam-Nya, hatiku menangis ketika teringat dosa dan kekebalan hati yang kering, hatiku bahkan sangat mantap ingin terus menyebut nama-Nya. Aku kembali menemukan mozaik yang tercecer itu, aku ingin menjadi muslimah yang kaffah... (Amin).

Namun, hidayah hadir bukan hanya untukku. Atmosphere itu hadir jua untuk saudara-saudaraku. Atmospher itu menerangi tiap hati lewat jalan yang mungkin tak kami sangka, tapi atmospher itu nyata dan benar-benar kami rasa. Mungkin tidak dengan cara yang spesial seperti terbangun di malam hari dengan mimpi surga atau neraka, tidak dengan cara mendengar suara ajaib seperti adzan atau kalammullah, tapi kami tahu inilah hidayah. Hidayah yang datang hanya lewat selentingan di training, ejekan teman di kampus, atau sekedar kesadaran akan kematian lewat wafatnya seorang artis.. tapi itulah hidayah. Atmosphere yang tiba-tiba hadir dan menyediakan udara baru yang terasa lebih sejuk dan segar.

Semoga atmosphere hidayah ini terus ada di hati kami, di hidup kami... agar kami selalu berada dan hidup dengan hidayah sebagai napas dan ruh kami. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar