Pages

Kamis, 12 Mei 2011

Kertas Warna

aku tak tahu bagaimana mulanya

kau tahu, itu hanya selembar kertas putih pada awalnya

lalu tergores oleh sebuah pena warna

kemudian terwarnai oleh tinta-tinta yang entah datang dari mana

dan itu terlihat tidak seperti kertas putih seperti awalnya



kau bisa lihat gambar abstrak mulai memenuhi halamannya

garis-garis asimetriis mulai membelahnya

titik-titik memberinya tampilan tana rasa

dan tinta-tinta tersebar tak merata

dengan warna tanpa karsa



ah, aku ingin sekali merematnya

mengubahnya menjadi sebuah bola yang akan segera ku lembar ketempat sampah

aku bahkan ingin sekali merobeknya



bagiku kertas itu begitu kotor, begitu tak berharga

dan aku mulai menyesali diri atas setiap garis, titik dan warna yang aku torehkan di sana.



tapi jemariku tak sanggup meraihnya,

tak sanggup menghancurkannya

kau tahu kenapa?



karena aku hanya punya satu kertas

yah itulah sat-satunya kertas yang aku punya.

dan, aku tak akan bisa membuatnya kembali menjadi putih seperti semula.



hanya menatapiinya,

hanya bisa menyusuri kembali setiap goresan dan tinta yang telah menempel di sana

hanya bisa merana...



ah, bagaimana mungkin ini berakhir begitu saja?

apa aku harus sekalian mencelupkan kertas ini ke tinta agar warnanya hitam saja?



tidakkah akan terlihat lebih baik begitu saja?

setidaknya kertas itu tidak akan terlihat begitu menyedihkan dan seperti sampah.



tapi, untuk apa memiliki selembar kertas hitam?

bukankah di atas kertas hitam kau tak bisa melihat warna-warna yang indah dari tinta?

lalu buat apa?

aku yakin aku akan jadi lebih merana..



garis, titik dan torehan tinta itu masih melekat di sana

dan mataku hanya bisa kembali terpaku ada mereka



lalu pikiranku mulai berubah arah..



ah, mungkin ini tidak terlalu buruk,

mungkin aku masih bisa memperbaikinya.

mungkin nanti aku bisa menghasilkan sebuah gambar utuh yang lebih baik

bahkan mungkin akan menjadi sebuah masterpiece yang indah..



yah, aku hanya punya satu kertas

maka aku tak bisa membuangnya, merusaknya, apalagi mencoba untuk menghancurkannya.



aku hanya butuh lebih banyak garis, lebih banyak titik dan lebih banyak tinta untuk memberi warna

hingga nanti kertasku berubah warna

hingga akhir kertasku menjadi indah...

1 komentar: