Pages

Sabtu, 11 September 2010

dunia kecilku...

Well, udah lama gak numpahin uneg-uneg di blog. sebenarnya bukan uneg-uneg juga sih.. ini lebih seperti hanya nostalgia dan juga berbagai pikiran random yang ada di otakku..

Dunia kecilku...
Judulnya berat banget, jadi bingung bagaimana harus memulainya, tapi mari kita coba.

Aku, dari kecil mungkin aku memang aneh, sedikit berbeda dengan teman-temanku. aku anak yang cenderung pasif, aku tak terlalu suka bergerak. tidak seperti anak-anak pada umumnya yang selalu bermain dengan riang, aku hanya bisa memandangi teman-temanku dari dekat pintu kelasku di taman kanak-kanak. papa sendiri pernah bilang kalau sebenarnya mereka sedikit iba melihatku.. tapi memang itu yang aku sukai, dari dulu aku memang suka mengamati orang.. apa aku tidak bermain??? tentu saja aku bermain, tapi itu paling banter hanya main ayunan. (dari kecil sepertinya aku terobsesi pada putri, dan main ayunan bisa menyebabkan aku berasa jadi tuan putri yang anggun dan sedang main ayunan di taman yang sangat indah.. hoho). di rumah aku malah lebih suka bermain sendiri dengan diriku.

Aku hanya punya satu kakak laki-laki, waktu kecil kami paling sering bertengkar.. dan itu hal yang wajar sepertinya, tiap saudara biasanya gitu. aku akhirnya hanya memilih bermain dengan imajinasiku, sedikit kasihan memang tapi mau bagaimana lagi, papa dan mamaku sibuk bekerja dan aku terlalu tinggi imajinasinya sehingga terkadang tak dapat di mengerti oleh siapapun. aku bermain dengan bonekaku, atau bahkan sendirian, tak jarang papa dan mama merasa aneh dengan sikapku yang lebih sering bicara sendiri. (bukan karena aku bisa bicara dengan makhluk halus sebenarnya, aku hanya sedang menghayalkan diriku ada di ceritaku, memerankan tuan putri, raja, bahkan pangeran dengan diriku sendiri..)

Oh iya, ada satu lagi yang membuat aku berbeda dengan teman-teman seusiaku. aku lebih senang menonton iklan daripada acara apapun, aku rela lari dari kamar tidur hanya untuk nonton iklan alat pel (^_^a) , hahaha.. papa dan mama cuma bisa tertawa kalau mengingatnya.

Jangan membayangkan aku adalah anak kecil lemah dan tak ada semangat hidup hanya karena aku tak pandai bermain atau menggerakkan tubuh. (kata mama aku anak kecil yang payah dan lesu..--'') meski aku tak pandai dalam gerak, aku pandai dalam bicara, aku bahkan memiliki gaya bicara yang jauh melebihi umurku.. terlalu cepat dewasa. (ini hasil didikan tv sepertinya, dulu karena tak suka bermain di luar rumah, masa kecilku ku habiskan dengan menonton tv dan tidur siang..)

Pernah suatu ketika ketika aku menangis keras.. *dari kecil aku cengeng. Papa sampai kesal dan mengancamku, entah umur berapa aku waktu itu tapi yang pasti aku masih di gendong dan memakai kaos singlet *berarti masih kecil banget.. mungkin baru 3/4 tahunan. (tapi bingung juga.. faktanya aku masuk TK umur tiga tahun itu bisa apa yah?? masa iya masih pake singlet ke TK.. -_-)

papa : hayo diem, ntar di kasihin ke pak polisi mau.. (ceritanya waktu itu aku lagi di gendong biar diem dan dibawa jalan-jalan ke kantor polisi *what???) <== ceritanya dari papa.

aku: *dengan wajah polos sambil sesegukan dan memandang wajah papa dengan mata berbinar..*

papa : pak polisi, silahkan ambil anak saya.. dia nagis terus. (ini serius lupa gimana ceritanya, tapi anggaplah gitu yah orang tua ngancem anaknya yang masih kecil. maaf kalau salah ^^)

aku : hh... hhh... dak papo kalo papa nak ngasih aku ke orang lain. tapi ngasihnya sama temen papa yang sering ke rumah, biar aku masih bisa lihat papa.. ( jujur bengong banget pas diceritain kalau seumuran gitu aku udah pinter ngomong yang ala sinetron drama mengharu biru.. dan denger-denger papa juga bengong banget waktu itu, katanya mau langsung nangis ada tapi bingung juga ada.. *ini anak belajar dari mana kok kalimatnya udah kayak pemain sinetron gede..)

hahahha.. aneh2 wae ternyata aku waktu kecilnya. tapi tunggu dulu.. masih ada yang lebih aneh lagi.

Kapan pertama kali kalian ngerasain suka sama orang? hayo yang punya cinta monyet.. kapan?
kalau aku yang ditanya pasti nutupin muka dan malu banget. karena menurut papa waktu aku kecil, masih TK, aku malah bilang gini.. "om tatang cakep banget deh.." dan bla...bla..bla.. yang langsung di sensor rasa malu saya. hahhahaha yang membuat lebih malu lagi aku bilangnya itu ke 'om' tatang, yang nota bene adalah temennya papa dan perlu digaris bawahi kemudian beberapa tahun berikutnya menjadi guruku di SMP.. dan tiap ketemu rasanya 'pak' tatang aku selalu membayangkan kalau dia kepengen ketawa *dan dalam pikiranku dia masih mengingat kebodohan yang memalukan itu, betapa aku suka menyesali diri atas kebodohan masa kecil itu.

tidak cukup mempermalukan diri dengan kegilaan frontal waktu TK aja, aku juga waktu baru-baru masuk SD juga lagi-lagi frontal dan mempermalukan diri. kali ini, tetangga yang jadi objeknya.. dan malunya dia sekarang malah masih suka ngejek saya.. "masih inget gak kisah kita yang dulu??" *what!!! itu kesalahan fatal juga, memalukan! aku cuma bisa bilang.. "yang mana yah?" *pura2 lupa.. dan dia dengan tertawa kemenangan bilang.. "gak mungkin kamu gak ingat, waktu itu kan ngomongnya serius banget." *sumpah rasanya pengen ngubur diri atau gak langsung tenggelam di lumpur lapindo aja.

tapi, selain banyak hal-hal aneh dan juga memalukan aku juga punya cerita yang membanggakan.
aku masuk TK umur 3 tahun *prestasi bukan sih??* , sebenarnya itu karena gak ada yang jagain juga di rumah, trus pas mau masuk SD umur 5 tahun kagak di terima!! SD tempat aku mendafta memang punya peraturan ketat, jadilah aku murid terlama di TK itu, selalu jadi yang di tuakan.. (yaiyalah..) trus juga kebagian jadi asistennya ibu guru buat ngasuh anaknya yang TK juga.
pertama kali tampil di depan umum itu pa TK, dan aku malah nangis di atas panggung! *yaiyalah masih kecil banget eh di tinggal mama di atas panggung, jelas lah nangis. tahun berikutnya kembali mencoba peruntungan, eh malah salah nyanyi.. *gak ada yang sadar sepertinya tapi aku sadar. orang ada buktinya, semua teman-teman aku pada pose dengan huruf U dan aku malah sendirian pose dengan semangat sambil melafazkan huruf AAAA.

Aku juara harapan 5 waktu lomba mewarnai tingkat TK. uh, itu bangganya bukan main. padahal kalau dipikir-pikir itu warnanya gak rata, hanya saja anak TK yang lain pada gak mau nyontoh warna boneka-boneka susu sustagen yang jadi sponsor itu, jadi ketika anak-anak lain sibuk mengkreasikan warna yang membuat kertas gambar mereka lebih seperti lukisan abstrak aku dengan suksesnya mewarnai sama persis dengan spanduk yang ada. *untuk anak TK sepertinya aku sudah lebih calak.. #calak=pintarberstrategi.

prestasi yang lain biasa saja, dari SD aku selalu juara pertama.. ikut lomba puisi, ah nothing spesial.

Oh iya, aku sewaktu kecil lebih nurut pada guruku dibanding siapa pun. bagiku guru adalah manusia setengah dewa yang selalu benar, pun papa atau mama bilang atau menyuruh apapun *seperti makan sayur* aku gak akan nurut kecuali guruku yang bilang... *mama kaget ketika pulang sekolah aku yang benci sayur malah minta dibuatkan satu mangkuk penuh sayur katu hanya gara-gara guru di sekolahku bilang kalau sayur itu bagus sekali untuk kesehatan, menjadikan kamu pintar, sehat dan cantik..
Aku baru berhenti menganggap guruku dewa ketika jawaban ujianku disalahkan padahal aku yakin benar berdasarkan buku yang aku baca kalau jalan yang aku buat itu benar. *dan sepertinya buku kemudian jadai obsesi dewa bagiku.

ngomong-ngomong soal dewa, aku dulu sangat suka dewi kuan in.. dan terkadang berpura-pura jadi dewi kuan in dengan kain panjang yang aku jepitkan di rambutku.
obsesiku mungkin terlalu banyak, aku selalu bermimpi menjadi putri, dewi, semua pemeran utama di film atau buku yang aku baca.. *kecuali yang pemeran utamanya cowok seperti si buta dari gua hantu, tarzan dll ogah!! walau lugu aku juga punya selera.. hahhaa

oh iya, satu hal yang tak pernah berubah dariku, aku masih suka berimajinasi....... dan mungkin itulah dunia kecilku yang tak akan pernah akan hilang dari diriku.

ah, menyenangkan sekali bisa menuliskannya... aku merasa bebas dan tanpa beban.

lain kali akan aku sabung lagi, ini sudah terlalu malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar